Chanelmuslim.com – Amal-Amal yang Hanya Melelahkan
Kisah ini mungkin pernah kita dengar, namun inilah kisah pengingat diri agar senantiasa memperbaiki diri. Sebuah kisah yang sangat berkorelasi dengan ayat ke-3 surah Al Ghosyiyah (26:3), mari kita perhatikan sisi lain dari penjelasan ayat yang sangat menggugah itu. Allah Ta’ala berfirman: “Aamilatun Naashibah ”
Artinya:
amal-amal yang hanya melelahkan.
Rangkaian ayat di awal surah ini bercerita tentang neraka dan para penghuninya.
Ternyata salah satu penyebab orang dimasukan ke neraka adalah amalan yang banyak dan beragam tapi penuh cacat; baik motif dan niatnya, maupun kaifiyat (tata cara) yang tidak sesuai dengan sunnah Rasululloh.
Astaghfirullah hal’adzim?
Baca Juga: Amal-Amal Utama setelah Ibadah Wajib
Amal-Amal yang Hanya Melelahkan
Alkisah, Seorang shahabat Umar bin Khathab Ra menangis saat mendengar ayat ini.
Suatu hari Atha As-Salami, seorang Tabi`in yang mulia, bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya kepada penjual kain di pasar. Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain, sang penjual kain mengatakan, “Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya.”
Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada cacat, Atha termenung lalu menangis.
Melihat Atha menangis, sang penjual kain berkata, “Atha sahabatku, aku mengatakan dengan sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dengan harga yang pas.”
Tawaran itu dijawabnya, “Wahai sahabatku, engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainku ada cacatnya? ketahuilah sesungguhnya yg menyebabkan aku menangis bukan karena kain itu.
Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kubuat selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya, tetapi di mata engkau sebagai ahlinya, ternyata kain itu ada cacatnya.
Begitulah aku menangis kepada Allah dikarenakan aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun- tahun ini tidak ada cacatnya, mungkin di mata Allah SWT sebagai Ahli-Nya ada cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis.”
Masya Allah inilah orang yang selalu berhati-hati. Karenanya begitu pentingnya ilmu sebelum amal. Perbedaan khilafat bukan suatu masalah besar selama dalam satu naungan akidah Islam. Dengan ilmulah kita akan mengetahui dimana letak kekurangan amal kita. Mari perbanyak amal dengan ilmu yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan berdasarkan tuntunan ulama yang hanif. []