ALLAH tidak pernah melupakan doa hamba-Nya. Ada tulisan menarik dari Founder Gen Saladin, Ustaz Edgar Hamas tentang hal tersebut.
“Allah nggak lupa kok.”
Kalimatnya singkat, tapi ia jadi hadiah bagi mereka yang tak henti berdoa sekaligus jadi peringatan bagi yang mengira Tuhan pelupa.
Baca Juga: Berdoa Memohon Diberi Keturunan Saleh
Allah Tidak Pernah Melupakan Doa HambaNya
لَّا يَضِلُّ رَبِّي وَلَا يَنسَى
“…Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.” (QS Thaha 52)
Berapa banyak pintamu pada Allah? Jangan ragu, banyak-banyaklah meminta, sebab Allah suka jika diminta, beda dengan manusia.
Dan Dia tak lupa pada setiap doa. Mungkin cara menjawabnya berbeda. Ada yang dijawab langsung, ada yang ditunda ke saat yang lebih indah, ada yang diganti dengan yang jauh lebih baik.
Menyerah dalam berharap pada Allah bukanlah pilihan bijak.
Nabi Zakaria saja, seorang utusan-Nya, memohon sepanjang hidupnya agar diberikan keturunan nan shalih.
Hingga beliau berdoa “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban…”
Sampai pun tua beliau, harapan itu tetap menyala, berprasangka baik pada Allah, sebab Allah tak lupa. Maka lanjutan doanya sangat indah, “… dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS Maryam 4)
Sudah menanti lama, menunggu lama, tapi sungguh adab Nabi Zakaria pada Allah begitu sopannya.
Bukan seperti kita yang ikhtiar pun belum, sudah ‘mencak-mencak’ dan menghakimi takdir tak adil.
Nanti kalau dikabulkan doa kita, biasanya kita akan malu sendiri. Menertawakan diri kita di masa lalu yang pendek melihat situasi.
Penantian panjang Nabi Zakaria bukan diakhiri dengan kecewa.
“Nggak ada ceritanya Allah mengecewakan hamba-Nya, mustahil!”, kata Ayah suatu hari. Allah kasih hadiah yang benar-benar sepadan dengan penantian itu, bahkan lebih.
Hadiah atas penantian Nabi Zakaria adalah lahirnya Yahya. Seorang manusia hebat yang dideskripsikan megah dalam Al Qur’an, “kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.” (QS Maryam 15)
Penerus yang tak hanya keturunan biologis, tapi juga pejuang besar yang menemani ayahnya untuk menghias dunia dengan firman-Nya.
قد يؤخر الله الجميل؛ ليجعله أجمل
Kadang Allah menunda sesuatu yang ‘jamil’ (indah), untuk menjadikannya ‘ajmal’ (lebih indah)
Penundaan itu bukan dengan keisengan.
Penundaan itu penuh dengan perhitungan terbaik pada titah takdir-Nya. Dan sebagaimana kau tahu, indahnya takdir justru karena rahasia.
Berkata Syaikh Mutwally Asy Syarawi,
سيصادفك شيء طلبته من الله منذ
زمان بعيد ربما نسيته لكن الله لم ينساه
“Suatu saat, akan ada masa ketika sesuatu yang kami minta pada Allah sejak dulu, terkabul.
Barangkali kamu malah sudah melupakannya, tapi Allah tidak lupa.”
Nggak usah itung-itungan sama Allah, sebab hitungan hamba itu dibatasi logika-logika pendek yang kalau sudah bertemu takdir ternyata akan malu sendiri, cara Allah lebih bijak dan lebih plot twist dibandingkan cerita manapun. [Cms]
t.me/edgarhamas