Chanelmuslim.com – Allah senang pada orang yang bertaubat. Dengan taubat ini seorang hamba mengakui ketidak berdayaannya dihadapan Allah.
Manusia tentu tidak luput dari khilaf dan kesalahan. Terkadang juga ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan tanpa disadari. Karena itulah Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk bertaubat dan beristighfar.
Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan taubat.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Demi Allah, sesungguhnya aku selalu memohon pengampunan kepada Allah serta bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (Riwayat Bukhari)
Baca Juga: Bertaubatlah Sebelum Matahari Terbit dari Tempat Terbenam
Allah Senang pada Orang yang Bertaubat
Dari Aghar bin Yasar al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Hai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah ampunan dari-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari seratus kali.” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hamzah iaitu Anas bin Malik al-Anshari r.a., pelayan Rasulullah s.a.w., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Nescayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan demikian:
“Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya lebih daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraanny- yang dimaksud ialah untanya – dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian menyingkirkan kendaraannya itu dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan minumannya. Orang tadi lalu berputus-asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kendaraannya tersebut. Tiba-tiba di kala itu kendaraannya itu nampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena kegembiraannya maka ia berkata: “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu”. Ia menjadi salah ucapannya kerana amat gembiranya.”
Keterangan hadits :
Jadi kegembiraan Allah Ta’ala di kala mengetahui ada hambaNya yang bertaubat itu melebihi orang yang bertemu kendaraanya setelah menghilang cukup lama.
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ari r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu membeberkan tanganNya – yakni kerahmatanNya -di waktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu siang dan juga membeberkan tanganNya di waktu siang untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu malam. Demikian ini terus menerus sampai terbitnya matahari dari arah barat – yakni di saat hampir tibanya hari kiamat, kerana setelah ini terjadi, tidak diterima lagi taubatnya seseorang.” (Riwayat Muslim)
Keutamaan taubat dalam hadits-hadits yang disebutkan diatas tentu dengan syarat orang tersebut tidak lagi melakukan hal yang sama. Menjaga diri dari perbuatan dosa dan bersikap hati-hati. (w)
Sumber : Syarah Riyadus Shalihin Imam Nawawi