Chanelmuslim.com – “No mummy…no mummy” jerit si kecil… “plak… plak…”
“Awww…”
Aduh anaknya sedikit lebih besar dari Ben anakku yang baru mau 2 thn dan emaknya memukuli terus. Makin keras anaknya nangis, makin dipukul (heartless deh -gak tega-)
Hanya gara-gara anaknya gak bisa ngomong angka two…
Ngajari-nya maksa amat, kan umur segitu belum bisa ngomong dengan fasih betul.
Nah, sekarang mereka ada dibelakangku ni, aku dengar karena anaknya disuruh ngitung satu sampai five; one until five.
Yaa Allah, apa sih yang bisa diharapkan dari anak sekecil itu…
cuma… mungkin karena diperlakukan dengan keras anaknya jadi pinter kali yaa… (pikirku menghibur diri).
Setengah jam aku disini… sekarang malah ibunya ngajarin jenis-jenis animal, one word, say; crocodile..this is…(bla bla bla). Anaknya udah merengek minta pulang dan suaranya udah mulai kecil -suasana belajarnya antara tangis dan airmata-, aduuh gak tega, aku pulang deh…
Mungkin anaknya bakalan pinter yaa -jadi juara kelas kali nanti- jadi juara diatas hatinya yang luka…
“Mummy, stop mummy , where is daddy ?? Anaknya nangis lagi dan cari-cari ayahnya.
“Don’t shout ! don’t shout ! stop crying” ibunya jerit-jerit sambil memukul tangan anaknya lagi.
“Mummy, stop mummy…” tangisnya menyayat hati. Aku pun membereskan buku di ruangan ini berlalu dengan mata ikut berkaca-kaca.
Rasanya, separuh hatiku ikut jatuh ke lantai…
Itulah mengapa, sejak awal di Sekolah anak saya tidak ada PR bagi anak anak TK dan SD kelas 1,2,3 karena saya tidak ingin ajang bikin PR jadi moment pemukulan anak-anak dari oramgtua yang gak sabar dalam ngajari anaknya.
Orangtua yang tidak sabar dalam mendidik anaknya akan menciptakan moment belajar yang penuh dengan tangis dan airmata. Bisa jadi ajang abuse karena obsessed.
Kisah ini gak cuma buat anak TK dan SD saja, juga for teenagers; yang banyak terjadi adalah “abuse verbally” – abuse (penghinaan pada anak tidak dapat membaca angka 2 by words/dengan kata kata. Kecaman, hinaan dan hujatan) -that is why di sekolah anakku- guru gak boleh marahi anak-anak apalagi memukul.
( Singapore, 8 jan 2015)