TERNYATA keintiman suami istri lebih dari sekadar komunikasi.
Ditulis oleh Cahyadi Takariawan Konselor Ketahanan Keluarga, pendiri Wonderful Family Institute.
Dulu saya mengira bahwa yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan suami istri adalah komunikasi.
Tentu saja itu bukan sepenuhnya salah, sebagaimana juga tidak sepenuhnya benar.
Karena pada dasarnya kita tidak mungkin membangun komunikasi yang sehat dan nyaman, jika tidak memiliki kelekatan atau intimacy.
Hubungan antara komunikasi dan intimacy sangatlah unik.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komunikasi akan lancar dan nyaman apabila telah memiliki intimacy. Sedangkan intimacy akan mudah didapatkan apabila komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan.
Keduanya saling memengaruhi.
Namun apa sebenarnya inti dari intimacy? Apakah sekadar kemampuan berkomunikasi? Apakah sekadar kedekatan secara fisik? Ternyata tak sesederhana itu.
Pada umumnya pasangan akan memiliki persepsi bahwa kita bisa intim satu sama lain, apabila memiliki cukup banyak aktivitas fisik dan emosional.
Selanjutnya mengira bahwa apabila telah tercapai kondisi yang intim, maka hal itu akan bertahan selamanya.
Keintiman, Lebih dari Sekadar Komunikasi
Baca juga: Saling Terbuka Suami Istri Menjadi Saling Percaya
View this post on Instagram
Pasangan suami istri merasakan kekhawatiran bahwa suatu saat mereka akan kecewa atau dikecewakan.
Untuk itu mereka berusaha untuk segera bisa menemukan intimacy tersebut.
Namun yang harus dipahami adalah ada proses ketersingkapan kepribadian dari suami dan istri, yang akan terjadi secara alami.
Setelah melewati masa-masa bulan madu yang indah, masing-masing akan segera melihat kepribadian pasangan secara senyatanya dan apa adanya.
Ibarat inti kayu yang terlapisi oleh kulit, ada masanya kulit mengalami pengelupasan.
Bagian luar kulit kayu mengelupas hingga menampakkan bagian dalam.
Demikian pula kepribadian manusia. Akan terjadi pengelupasan secara wajar dan manusiawi, dari hari ke hari.
Menjaga keintiman berarti bersedia menjaga proses kebersamaan.
Bahwa suami dan istri terus berjuang menjaga kelekatan pada setiap fase kehidupan yang akan dilewati.[Sdz]