TANPA disadari, ada beberapa produk kecantikan atau obat rumahan yang rupanya bisa memperparah kondisi flek hitam.
Beberapa produk yang dipakai sehari-hari, baik untuk rambut, tubuh, atau wajah, ternyata dapat memicu hiperpigmentasi kontak (contact hyperpigmentation) atau memperparah flek lama. Ada empat produk sehari-hari yang bisa memicu flek hitam di kulit.
Baca juga: Cara Memakai Vitamin C untuk Flek Hitam di Wajah
Simak Beberapa Produk yang Bisa Memperparah Flek Hitam di Wajah
Berikut empat produk yang bisa memperparah flek hitam:
Balsam atau salep dingin
Produk balsam atau salep yang digunakan di dahi untuk meredakan sakit kepala, hidung tersumbat, atau pegal kadang dioleskan terlalu dekat ke alis atau garis rambut.
Penggunaan balsam ini bisa memicu dermatitis iritan lokal ringan yang kemudian berkembang menjadi post-inflammatory hyperpigmentation (PIH) di area dahi atau sekitar objek pemakaian.
Beberapa bahan balsam, seperti mentol, kamper, atau minyak esensial, bersifat iritan, terutama bila kulit mengalami gesekan atau berminyak. Bila kulit di area dahi sudah rawan flek, penggunaan produk ini bisa memperparah warna gelap di area tersebut.
Produk eksfoliasi yang kasar
Meskipun produk eksfoliasi dan retinoid masuk dalam kategori perawatan kulit, jika digunakan secara tidak tepat (terlalu sering, konsentrasi tinggi, atau jenis yang terlalu keras) bisa menimbulkan iritasi.
Iritasi berulang menyebabkan peradangan mikro yang memicu melanosit aktif dan memproduksi pigmen lebih banyak.
Scrub kasar berbahan butiran besar, misalnya dari garam, kopi, pasir, bisa menciptakan mikro-robekan di kulit, memicu pigmentasi baru.
Penggunaan retinoid atau AHA/BHA berlebihan juga bisa merusak skin barrier yang kemudian memicu respons pertahanan berupa hiperpigmentasi.
Jika kamu sudah punya flek hitam, hindari eksfoliasi agresif. Gunakan produk eksfoliasi yang lembut dengan frekuensi terbatas (1–2 kali sepekan), dan selalu lindungi dengan tabir surya setelahnya.
Parfum
Parfum atau wewangian yang disemprot langsung ke kulit, terutama leher, dada, atau mendekati pipi, dapat memicu reaksi fotokimia bila kulit terkena sinar matahari.
Alkohol dan senyawa aroma dalam parfum bisa bereaksi dengan UV, sehingga memicu reaksi pigmen di kulit. Hal ini bisa memperparah flek hitam di area yang disemprotkan.
Efek ini sering tak disadari karena munculnya noda baru berlangsung perlahan beberapa hari setelah pemakaian dan paparan sinar.
Untuk menghindarinya, semprot parfum ke pakaian, tidak langsung ke kulit. Jika ingin memakai parfum di kulit, lakukan jauh dari area wajah atau leher, dan langsung lanjutkan dengan tabir surya agar pigmen tidak bertambah gelap.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cat warna rambut
Cat warna rambut (hair dye) sering dianggap hanya berdampak pada warna rambut, tapi pada kulit di sekitar garis rambut atau kulit kepala, efeknya bisa jauh lebih luas.
Banyak pewarna rambut mengandung zat PPD (paraphenylenediamine), yang dikenal sebagai alergen kuat dan iritan.
Proses pewarnaan rambut biasanya melibatkan kontak langsung antara produk pewarna dan kulit, apalagi bila tidak mendapat perlindungan seperti krim pelindung kulit di garis rambut.
Iritasi ringan atau luka kecil akibat pengelupasan kulit juga dapat memberi sinyal pada melanosit (sel penghasil pigment) untuk memproduksi lebih banyak melanin sebagai bentuk pertahanan.
Jika kamu punya riwayat flek hitam atau kulit sensitif, pilihlah pewarna rambut jenis vegan dengan formula lembut, dan selalu uji coba patch di kulit belakang telinga 48 jam sebelum pemakaian penuh. [Din]