YANG penting niatnya. Aku terdiam. “Yang penting mereka makan,” bisikku dalam hati. Mereka tidak kedinginan di malam hari. Mereka merasa aman dalam pelukan (entah siapa).
Mereka tidak depresi karena tidak punya negara dan harapan. Mereka tetap ingin hidup. Mereka tetap menyembah Allah-nya dan tidak menyalahkan Allah.
Mereka tetap percaya diri dan ingin bertahan hidup walau tak punya siapa siapa dan tak punya apa-apa ..
Niat sudah tak penting, walau niatku untuk menyombongkan diri biarlah yang penting anak-anak yatim piatu Palestina ini bisa makan, bisa hidup dan bisa meneruskan kehidupan yang layak. Niatku apa, itu urusanku ..
Mereka adalah anak-anak orang kaya yang punya paspor lalu mereka keluar dengan berjalan kaki menyusuri Syria dan terus berjalan sampai perbatasan Turkye, lalu di bawah naungan PBB mereka dicarikan rumah yaitu rumah-rumah orang kaya di Turkye.
Kemudian ketika PBB sudah tidak urus mereka lagi, akhirnya mereka ada di bawah naungan organisasi kemanusiaan di Turkye, mereka bisa sekolah dan tapi tidak punya makanan yang lebih, secukupnya saja, tapi yang hebat dari mereka adalah berbagi dan semua dianggap keluarga.
baca juga:ย Dahsyatnya Kekuatan Niat
Yang Penting Niatnya
Aku berjalan ke sebuah toko dan mereka tidak minta apa-apa, tapi aku melihat mereka ingin bicara, tapi aku tidak faham bahasanya.
Akhirnya mereka melambaikan tangan dan aku mulai bertanya kepada temanku orang Turkye, katanya: โMereka itu refugee dan ditampung di negeri ini oleh pemerintah Erdogan.โ
Semoga mereka berhasil dan menjadi orang penting, orang pinter yang akan kembali ke negerinya untuk membangun negerinya yang porak poranda โฆ
๐ญ๐๐๐. ๐ท. ๐ฑ๐๐๐๐๐๐ ๐บ๐ฌ, ๐บ.๐ท๐
, ๐ด.๐บ๐ , ๐ท๐.๐ซ (๐ถ๐๐๐๐๐๐๐, ๐ผ๐บ๐จ)
Founder of Jakarta Islamic School
“๐ ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ถ๐ฑ๐ถ๐ธ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐๐ฏ๐”
Further Information
0811-1277-155 ( Fullday)
0899-9911-723 (Boarding)