ChanelMuslim.com – Aku suka sejarah. Tenggelam bersamanya seakan ada di situ.
Kali ini tentang Putri Ong Tien (anak ke-4 Kaisar China dari Dinasti Ming). Dia cantik dan mungil. Gadis berusia 18 tahun ini jatuh cinta pada Sunan Gunung Jati (salah satu walisongo) yang kala itu sudah beristri.
Sunan Gunung Jati atau nama lain daripada Syarif Hidayatullah adalah keturunan Raja Prabusiliwangi. Beliau menjadi sultan terhebat pada masanya. Pada saat itu, beliau juga mengembangkan dakwah dengan sangat baik di tanah Jawa.
Dakwahnya sangat smooth dan disukai penduduk yang akhirnya rela berbondong-bondong masuk Islam. Sehingga sampai sekarang, Cirebon terkenal kuat agamanya. Cirebon juga kota yang bersih dan peduli pada lingkungan.
Suatu hari SGJ (Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah) ke China untuk berdagang dan berjumpa dengan Kaisar China. Beliau melamar putri sang kaisar. Awalnya kaisar menolak tapi karena karisma SGJ yang mampu meluluhkan hati keluarga kaisar maka sang putri akhirnya diijinkan untuk menyusul SGJ ke tanah Jawa.
Perjalanan laut dilalui dengan membawa keramik-keramik kesukaan sang putri dan 23.000 pasukan. Dari China beliau datang ke Cirebon dan akhirnya belajar Islam serta menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Sang putri baru berusia 23 tahun meninggal dunia. Istri pertama SGJ membuatkannya makam yang sangat cantik dengan hiasan keramik China di mana-mana. Mahal harganya satu keramik bisa ratusan juta.
Tapi tak ada seorang pun yang berani mencongkelnya. Konon dulunya ada pencuri dan tidak bisa jalan dengan keramik di tangan hasil curian.
Putri Ong Tien membawa 23.000 pasukan dan sebagian besar masuk Islam. Mereka diberi tanah untuk ditempati yang kemudian bernama Kuningan.
Jadi kalau orang bertanya, “Mam orang apa? Ya perpaduan antara China dengan Arab dan Sunda.”
“Syifa?” tanya anakku suatu saat.
“Kamu? Plus Madura dan Palembang,” kataku.
Berterimakasih kepada SGJ yang membuat kita semua beragama Islam dan bahkan menantunya (Fatahillah) juga turut andil dalam mengislamkan Jayakarta (Jakarta).
Dari Jawa Barat, dakwah berkembang ke Jawa Tengah dan kita nanti akan menjumpai Sunan Kalijaga (salah satu walisongo) yang menebarkan agama Islam malalui Kerajaan Majapahit.
Kisah berikutnya menyusul. Tunggu aku ke Semarang dulu lalu ke Jogjakarta. Hehe.
Sejarah itu menarik. Apalagi bila disertai artefak yang unik-unik dan juga antik. Aku sudah 3 kali membawa guru-guru ke sini. Fotonya adalah gabungan ketiganya.
Kali ini ajak guru JIBBS dan JIGSc ke sini untuk liburan dan belajar sejarah sambil menikmati kuliner Cirebon Nusantara.
Dan setiap kali datang, pasti ada yang menarik untuk diceritakan dan dikenang.
Makam Sunan Gunungjati. Banyak juga yang minta pesugihan. Tempat ini juga dikeramatkan. Sebenanrnya tergantung niat untuk apa kita ke sini. Yang jelas, penting bagi kita mengajarkan anak-anak sejarah kebesaran nenek moyang dan asal-usul serta bagaimana Islam masuk dan berkembang pesat di tanah Jawa. Sehingga membuat Indonesia terkenal sebagai negeri muslim dengan penduduk muslim yang terbanyak di seluruh dunia.
Dan kita pun kaya. Seperti diceritakan oleh para leluhur, bagaimana Prabusiliwangi (kakeknya SGJ) memerintah dengan adil dan makmur. Sampai sekarang penduduk tanah Pasundan tetap makmur dan tidak pernah ada yang mati kelaparan karena tanahnya yang subu.
Hmm, tepat di atas Katulistiwa menanam apa saja pasti jadi. Alhamdulillah.
Allah berfirman, “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: