PERASAAN perempuan yang dimadu. “Yang penting harus mampu dan adil itu bukanlah masalah karena Rasulullah saja tidak bersikap adil secara perasaan terhadap istri-istrinya. Rasulullah terkenal sangat menyayangi Aisyah, walaupun menyayangi istri-istrinya yang lain juga.
“Namun poligami itu diperbolehkan, walau istri tak memberi izin sekalipun,” demikian penjelasan Ustaz Iqbal kepada jamaah pengajian Jumat sore yang diadakan di masjid At-Taqwa, Rawamangun.
Bagi Santy, penjelasan ini sudah sering dia dengar dan dia pun sudah hafal semua penjelasannya. Baginya, hal ini merupakan materi yang biasa ia simak dan merupakan hal yang biasa-biasa saja, tapi akan menjadi luar biasa ketika suami yang dicintainya, dipercayai serta ia hormati mengajukan permintaan yang tidak dapat kupahami, yaitu menikah lagi.
Semua penjelasan Ustaz Iqbal yang masih terekam dalam ingatan Santy menjadi buyar dan menyebalkan.
Mengapa Rasulullah menikah sampai begitu banyak sehingga para suami kemudian berdalih dengan mengatakan ingin mengikuti Sunnah Rasul.
Namun, jerit Santy tak puas pada hatinya, Rasulullah berbeda, semua perempuan yang dinikahinya meninggalkan history, dan pernikahan Rasul demikian agung serta semua diniatkan karena Allah. Semua mempunyai nilai perjuangan serta dakwah.
Dan yang jelas, semua istri Rasul pasti masuk surga walau semuanya dipoligami kecuali Bunda Khadijah yang tetap monogami tanpa perempuan lain di sisi Rasul.
Namun bagaimana dengan Santy? Walaupun ia rela dimadu, ia kan belum tentu masuk surga.
baca juga: Sekilas Poligami
Perasaan Perempuan yang Dimadu
Sudah dua hari ini, Santy mendiamkan suaminya. Dengan sikap serba salah dan salah tingkah, suaminya mencoba mencairkan suasana.
Namun sayang, hati Santy masih beku dan tidak dapat menerima kenyataan yang mungkin ia hadapi, dan merupakan gempa bumi bagi sebagian besar perempuan bila suaminya menikah lagi.
Termenung Santy dibuatnya. Ia bertanya dalam hatinya, “Apa yang kurang dari diriku, Apa salahku? Apa lagi yang diinginkannya? Sudah berapa lama dia berhubungan dengan perempuan itu?
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menggantung dalam hatinya. Semakin dipikirkan semakin membuatnya marah dan nelangsa, rasanya dunia menjadi gelap dan hancurlah hatinya sekeping demi sekeping.
Namun pada akhirnya, ia pun pasrah. Ketika hari yang dicemaskan tiba, ia dapati suaminya betul-betul menikah lagi. Walaupun ia tidak siap dan tidak rela dimadu, namun ia harus berpikir kritis dan praktis,
“Ya sudahlah, suamiku menikah lagi atau tidak, yang penting bagiku adalah mencapai hidup bahagia. Mau apapun dia dan aku mau menangis seperti apapun, akhir dari kehidupan adalah kematian dan aku ingin kematian yang bergelar khusnul khotimah”.
Akhirnya, gusarnya berangsur-angsur hilang, ia berteriak sekuatnya di balik bantal di dalam kamar tidurnya yang terasa dingin dan besar.
Ia menjerit sekuatnya, melegakan hatinya yang gundah, “AAAAHHHHH.. BIARIN SAJA dia kawin lagi, enggak usah dipikirin, tiap manusia pasti … MATI!!”
Yaa… “kullu nafsin dzaiqotul maut”, setiap yang bernyawa pasti mati (QS Al Imron: 185) dan dengan menikahnya lagi suami kita, dunia belum kiamat.
Pikirkanlah cara agar kita bisa melalui proses kehidupan ini dengan akhir yang baik, dengan gelar khusnul khotimah dan jangan habiskan waktu dengan amarah dan kesedihan yang berlarut-larut.
Pikirkanlah cara agar hidup kita dan sisa hidup kita begitu bermakna, bermanfaat dan berharga bagi diri sendiri dan orang lain, karena setiap manusia pasti mati.
Pikirkanlah agar selama kita hidup, apa yang kita lakukan hanyalah kebaikan jariyah dan manfaat semata. Berhentilah merenung, berhentilah marah-marah, dan berhentilah bersedih, jika suami kita kawin lagi.
Dunia belum kiamat, isi hidup kita dengan sesuatu yang bermanfaat, karena mau apapun kita, kita pasti wafat. Salam khusnul khotimah!
(Dikutip dari buku Secangkir Teh Buatan Bidadari)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: