ChanelMuslim.com – “Minta deposit Mi,” anakku ketika chek in hotel di Istanbul, di hotel kecil.
“Umi nggak bawa ATM. Ketinggalan di kamar. Adanya dollars. Kartu kredit juga nggak punya,” jawabku sambil mencoba mencari ATM yang ketinggalan di dalam tas doraemonku.
“Mereka nggak mau terima dollars Mi. Maunya lyra,” anakku kembali menjelaskan.
Aku mulai panik karena nggak punya uang lyra satu sen pun.
“Ya sudah kita cari keluar. Cari money changer.”
Setelah 4 money changer, baru dapat money changer yang mau terima dollars untuk ditukar dengan lyra. Hmm… di Turkye dollars nggak laku. Rakyat sendiri menolak dollars. Mereka maunya pakai uang sendiri. Lyra.
Bisa nggak kita kayak gitu. Kita memakai barang sendiri. Kita nggak mau memakai punya orang lain. Kita menanam bawang sendiri dan nggak mau bawang putih import dari China. Kita maunya bawang dari Brebes. Aku jadi ingat Mbak Ima, asisten rumah tanggaku. Kalau pulang kampung dia suka membawakan bawang merah dan bawang putih dari Brebes. Aku nggak kebayang kalau Mbak Ima bawa bawang tapi import dengan diiringi lagu sayonara.
Sekilas lyra. Yang sewot jangan bilang. Buat handphone sendiri. Kalau aku jabanin bisa-bisa kita mengobrol menggunakan kaleng kayak waktu aku masih SD. Hehe.
Jangan lebay. Kita ambil hikmahnya saja. Paham ora son?
Rasulullah bersabda, “Janganlah seseorang menjual di atas jualan saudaranya. Janganlah pula seseorang khitbah (melamar) di atas khitbah saudaranya kecuali jika ia mendapat izin akan hal itu” (HR. Muslim no. 1412)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: