PERCAYALAH, orang miskin tak perlu hartamu. Mereka perlu hatimu. Ah, kalau kalian tahu. Rezekiku yang sekarang ini bukan hasil dari gaji tapi karena suka berbagi.
Hampir semua orang takut. Takut diminta uangnya. Takut rezekinya habis. Hampir semua orang takut. Takut dipinjam hartanya. Takut hartanya berkurang.
Hampir semua orang tak mau. Membayar semua bill makan bersama. Takut uangnya habis.
Padahal Allah sudah memberitahu. Rezekimu itu sudah Aku tentukan. Jauh sebelum rezeki itu berjumpa dengan dirimu.
Yang harusnya ditakutkan bukan kurangnya rezeki tapi kurangnya hati untuk berbagi. Karena siapa tahu dengan banyak berbagi itulah keran rezeki semakin terbuka.
Siapa tahu berbagi itu adalah pemancing rezeki. Ah, kalau kalian tahu. Rezekiku yang sekarang ini bukan hasil dari gaji tapi karena suka berbagi.
Percayalah, orang miskin tak perlu hartamu. Mereka perlu hatimu.
Baca juga: Jangan Lihat Mam Fifi Enak Jalan-jalan
Orang Miskin Tak Perlu Hartamu, Mereka Perlu Hatimu
Bulan ini inshaa Allah aku akan keluar negeri. Namun, sebelumnya aku berbagi dulu pada banyak orang.
Lalu aku sisihkan 20 persen dari ongkos berlibur untuk fakir miskin utamanya yatim Palestina dan Syria. Maaf nampang.
Aku ingat teman kakakku yang kalau beli barang selalu sisihkan infaq 10 persent seharga barang tersebut. Sekarang beliau sudah meninggal dan anak-anaknya menjadi pengusaha serta duta besar di beberbagai negara.
Intinya, jangan pelit. Banyak orang kujumpai pelit. Mereka menyisihkan sedikit uang di amplop untuk duafa. Itupun bila ditanya, “Mau menyumbang berapa?”
Lalu dikeluarkan yang sedikit. Amount yang paling kecil.
Hampir semua orang selalu memberikan yang sedikit. Kadang tidak jadi menyumbang dengan ungkapan, “Tidak ada uang kecil.”
Ingat konsep memancing. Kalau mau ikan kecil maka umpannya cacing saja. Mau ikan besar? Maka umpannya adalah ikan kecil. Karena ikan besar tak makan cacing.
Sebetulnya, semakin besar umpan semakin besar ikan yang didapat. Sudah sunatullah. Namun masih banyak yang tak percaya.
Salam sedekah. Bahkan sang hacker pun tak percaya tetap gigih berusaha membobol account FB-ku. Dikira rezekiku dari FB. Dia tak tahu ada keran lain yang lebih besar dan utama. Terowongan Palestina.
“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?”
Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya.
Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata,
“Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032)
(Catatan Mam Fifi, Maret 2020)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: