ChanelMuslim.com – FBku ada tiga. Bahkan lima. Tapi yang aktif 3, yang satu untuk tempat curhat satunya lagi untuk latihan bahasa english guru-guru. Jadi semua status in english, sama teman-teman bule. No english no friend, kitu.
Aku senang menulis dan kalau menulis cepat paling lama 3 menit. Aku memuat artikel paling 10 menit. Alhamdulillah artikelku ada di Republika online, di chanelmuslim.com, di Islampos, dulu di Eramuslim, bahkan sempat rutin di majalah Ummi dan majalah Sabili. Sehari aku menghasilkan 2-3 artikel. Bahkan dulu sempat 5 artikel. Aku sudah memiliki buku yang dicetak 7 buku, masing-masing laku sekitar 3000-an lebih. Sisanya aku kasih-kasihkan orang. Hehe.
Aku menulis karena pikiranku penuh. Harus dikeluarkan. Awalnya sempat emosi terutama kalau lihat ketidakadilan, kecurangan dan kejahatan. Lama-lama aku bisa meredam emosi dan hanya cerita yang positif saja agar aura juga tetap positif. Yang aku jauhi adalah caci maki dan menghujat orang. Sekarang aku dalam tahap yang diinginkan orang jahat itu, yaitu apatis.
Aku nggak peduli dia mau melakukan apa. Walaupun hatiku panas karena aku ingat bahwa Allah Maha Adil. Masih ada Pengadilan yang sesungguhnya. Yang mereka semua lupa tapi aku ingat, juga Mursy.
Dulu sempat aku jahat yang nggak aktif, nggak pernah ngelike dan nggak komen, aku remove. Bahkan pernah sampai 3000 dari 4500 tapi langsung naik lagi dan sampai saat ini terima 500 pun masih antre 1000 friends yang minta dikonfirmasi. Lalu aku buka lagi FB kedua namanya Mam Fifi, penuh juga.
Sekarang buka yang ketiga namanya Fifi P Jubilea II. Saranku buat yang minta konfirmasi di FB 1 yang jilbab merah: Fifi Proklawati Jubilea, dan ke FB 2: Mam Fifi yang jilbab hitam, baiknya ke FB 3 saja. FB yang ke-3 ini baru buka. Semuanya isinya sama. Jadi kalau kamu berteman di ketiganya maka aku terpaksa remove dua hanya sisa satu karena kasihan kamu lihat status aku sepanjang hari. Aku juga ingin berbagi seat dengan yang lain agar semua penumpang yang mau masuk gerbong kebagian kursi.
Ada yang kesal katanya aku sok ngartis. Ya aku malah nggak tahu jadi artis itu mesti sok. Haha. Untung aku jadi Emaknya Ben. Aku nggak buka inbox. Duh, mana sempat. Anakku 4, aku lagi ambil Program Doktoral (S3) di Australia dan Indonesia. Aku pegang taklim khusus dan umum 3 grup. Aku kontributor artikel mingguan di 2 media online. Aku Direktur Bina Puri Property. Aku juga Owner dan Principal JISc, JIBBS dan JIGSc dengan 2.800 murid di 5 cabang dan 439 staff.
Dengan semua kesibukanku itu, aku menulis status tapi nggak sempat koreksi atau reply all the contents. Apalagi buka-buka inbox. Apalagi wa-an. Apalagi sms-an. Apalagi mendengar curhat orang. Sungguh tak sempat. Aku juga mesti tilawah rutin sehari 1 juz. Mesti menghafal Alquran sedikit-sedikit. Mesti mendengarkan pengajian. Mesti banyak baca buku. Mengisi training guru. Controlling kepsek. Mengatur keuangan, mengatur manajemen dan memikirkan pembangunan gedung.
Jadi bila ingin dekat denganku, boleh saja. Tapi waktunya tak ada buat ke salon saja paling 3-4 bulan sekali, ke mall jalan-jalan ingin banget tapi nggak sempat. Sudah kecapekan duluan. Beli tas juga jarang, bukan nggak mau tapi milihnya makan waktu. Jadi aku malas mendingan mengerjakan yang lebih berguna seperti menulis, membaca, dzikir atau tilawah atau main tebakan sama Ben.
Ya gitu deh, kalau kamu bilang dan dengar aku sombong, silaturahmi saja nggak mau, ya aku sudah pasrah. Nanti di akhirat aku jelaskan ketika video kehidupan kita di dunia tersingkap. Kamu akan tahu isi hatiku, apa pikiranku, bagaimana mimpiku dan apa aktifitasku sekarang. Kamu tak akan mengerti karena kamu tidak ada dalam posisiku.
Biarlah teman, kita berjumpa dalam doa. Silaturahmi itu tak mesti duduk bersama dan tertawa-tawa saja. Bahkan untuk reuni dengan teman-teman sekolahku tercinta pun aku sempat tak sempat. Karena masih banyak masalah umat yang lebih penting untuk dipikirkan dan lebih berguna daripada sekedar sembang-sembang dan tertawa-tawa. Maafkan.
Dibuka FB ke-3, bagi yang belum dikonfirmasi di FB 1 atau FB 2. FB 1 dan FB 2 sudah close. Tafadholi.
“Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku. Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau benar demikian, maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas, dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikan.” (Muttafaq ‘alaihi)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: