Chanelmuslim.com – Seminggu sebelum umrah hampir semua orang yang saya kenal minta do’a. Doakan yaa Fi, bla blablabla… Teman liqo dari jaman Suharto sampai jaman Jokowi sms doain dan mendoakan juga. Belum saudara sepupu dan alhamdulillah tetangga-tetangga sebelah agak cuek jadi mereka doang yang tidak minta do’a.
Jujur saja waktu pertama, saya masih rajin mencatat nama teman atau saudara yang minta doa -dibuat table-. Dan setelah saya rangkum kembali, saya baru sadar hampir semua do’a itu isinya sama; minta rezqi, sehat, dilindungi, doa naik pangkat, dan lain-lain yang hampir sejenis. Tapi ketika saya (to be honest) masih dalam kondisi histeria di Rawdah, semua doa nguap gak inget satupun, pikiran cuma satu doa-doa yang selama ini tersimpan rapat di hati keluar semua tanpa dapat dibendung.
Lagi soal doa, sempat dulu salah seorang ustad bilang, sudah bilang saja “Yaa Allah tolong kabulkan doa semua orang yang nitip doa padaku” -simple.
Sebenernya, kita suka begitu, gak percaya dengan apa yang sudah kita ucapkan, bahkan dalam sholat sehari-hari kita sudah minta doa agar diberi sehat, rezqi , dan lain-lain dalam doa diantara dua sujud.
Robbighfirlii ; maafkan aku
warhamnii ; sehatkan aku
wajburni ; tutup lah kekuranganku
warfa’ nii ; tinggikan derajatku
wahdinii ; beri aku petunjuk
wa’ aafinii ; beri aku sehat
wa fuannii ; hapuslah catatan kesalahanku
Kadang setelah sholat pun kita masih minta juga doa yang sama yang sudah kita ucapkan dalam sholat kita. Mungkin karena terlalu sering diucapkan sampai-sampai kita gak “ngeh” bahwa doa ini sudah cukup lengkap dan kerennya, sudah Allah suruh kita baca dalam sholat kita. Jadi sholat kita itu sebetulnya sudah complete, kalau kita baca sungguh-sungguh gak perlu nambah lagi, juga gak perlu pesan-pesan doa lagi pada yang mau pergi umrah atau haji. Karena ya, beberapa type do’a yang memang diperlukan manusia itu sudah termaktub dalam bacaan sholat kita.
Kitanya aja yang kurang “ngeh” dengan do’a yang sudah kita ucapkan. Sehingga setelah selesai sholat kita masih minta dengan doa yang sama yang sebetulnya sudah kita ucapkan bahkan diucapkan sampai 17 kali dalam sehari.
Ini lebih daripada kita tak paham apa yang kita ucapkan. Padahal Rasulullah bersabda;
??????? ??????? ?????????? ?????????? ????????????? ??????????? ????? ??????? ??? ??????????? ??????? ???? ?????? ??????? ?????
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”(HR. Tirmidzi)
Terakhir, waktu di Makkah, kita (aku dan teachers) sedikit mentertawakan orang yang lagi sholat tapi matanya kemana-mana juga gayanya kok kayak ngomong sama temen, sambil sesekali ngusap hidungnya. Saya cuma mikir, saya sih gak mau ngasih apa-apa ke orang yang ketemu saya saja sudah gak sopan, ngomong matanya kemana-mana, kayak kita gak dipentingkan, mana ngomongnya buru-buru lagi, gak fokus…
Intinya ;
Jangan sampai Allah ninggalin kita karena body language kita nunjukin bahwa kita gak butuh padaNya, dan kita kayak gak ngatri apa yang lagi kita bicarakan…
*Huffff just remind myself..
(Janur, 6 March ~ ketika lelah menjadi kawan setia di malam hari, sampai gak bisa tidur mikirin do’a)