ChanelMuslim.com – Ada orang yang pergi umrah harus jual tanah dan sawah. Lalu ditipu pula. Ketika sudah akan berangkat, setelah menunggu 4 tahun, pesawatnya delay lama. Ketika naik pesawat dia sakit dan terdampar di Jeddah sehingga tidak bisa umrah.
Ketika sudah akan ke Mekkah, tiba-tiba kakimya diinjak orang dan keseleo sehingga harus istirahat lagi. Lalu baru bisa umrah setelah 3 hari sampai di Saudi Arabia. Akhirnya, dia bisa umrah dengan susah payah. Banyak cobaan dan rintangannya.
Tapi di satu sisi, dia sangat mudah mendapatkan anak yang sholeh. Ketiganya, semua menjadi juara kelas. Mereka juga berbakti pada orang tua. Bahkan sangat mudah untuk diingatkan.
Ada juga orang yang pergi umrah dengan mudah. Begitu ingin umrah, pekan depannya langsung berangkat. Bahkan mampu membawa banyak orang. Semuanya dimudahkan sampai seakan-akan hari ini masih sibuk mengurus taman bunga di Jakarta lalu lusanya sudah ada di depan Ka’bah. Tak ada halangan. Maashaa Allah.
Tapi di satu sisi, orang yang mudah berangkat umrah itu susah payah mendidik anaknya, dibawa ke sana ke mari mancari hidayah tetap tak bergerak juga hati anak-anaknya. Anak-anaknya juga dimasukkan pesantren terbaik.
Kemudian didoakan siang malam. Bahkan dibekali taklim pekanan dan lain-lain. Tetap saja anaknya degil dan bersebrangan hingga hampir habis air matanya menangis memohon hidayah bagi anak-anaknya.
Ya, tidaklah semua kesempurnaan itu menjadi milik kita. Namun, justru atas dasar kekurangan itulah terdapat kesadaran dan hikmah bahwa Allah Maha Adil.
Tidak mungkin semua kebaikan adalah milik kita. Maka bersyukurlah atas kebaikan yang diberikan dan terus berdoa serta ikhtiarlah atas kekurangan yang disediakan.
Kalau semua kebaikan menjadi milik kita maka tak ada tangis dan doa serta harap kita pada Allah. Maka di manalah nanti letak surga kita? Bila kita jarang memohon kepada-Nya karena semua kebaikan sudah didapatkan.
Ini artikel buat aku. Ini untuk menguatkan aku. Aku share biar ramai. Hehe.
Hidup itu seperti candy yang selalu bervariasi. Yang penting jangan hidup untuk hidup tapi hiduplah untuk menunjang kehidupan di akhirat.
Dalam hadits, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, besarnya pahala tergantung besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka mereka akan mendapatkan keridhaan Allah. Dan siapa yang murka, maka akan mendapatkan murka Allah.” (HR. Tirmidzi)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: