DARI kegelapan menuju cahaya. Ibu kita kartini? Aku ngefans. Setelah membaca literacy tentang beliau.
Yang aku tahu: Beliau usianya hanya sampai 21 tahun, lalu setelah menikah sebagai istri ke-4 dari Bupati Rembang, beliau melahirkan anak dan 4 bulan kemudian meninggal. Intinya usianya singkat dan beliau masih muda ketika meninggal.
Suaminya baik, bikinkan rumah yang ada sekolah kecilnya. Jadi RA Kartini almarhumah (Alfatehah untuk beliau) memang jiwanya jiwa pendidik dan pembelajar.
The day yang beliau dapat beasiswa ke Belanda, jauh lho Belanda, mungkin beliau satu-satunya muslimah yang dapatkan beasiswa penuh ke Belanda dari seluruh perempuan di Asia Tenggara, di hari yang sama beliau disuruh menikah oleh orangtuanya. Jadi istri ke-4 pula, padahal beliau pernah menyatakan tidak setuju poligami yang mana ‘nampak tak adil bagi wanita‘.
Dan ini yang aku ngefans banget dengan beliau ‘beliau enggak mewek, enggak ngambek, enggak pakai ngomel ketika disuruh menikah oleh orangtuanya, bahkan logikanya harus melepaskan beasiswanya yang sudah didapatkan dengan susah payah Khan? Tapi beliau memilih taat pada orangtua. Ikuti kemauan orangtua.
Ini yang aku salut.
Sanggup enggak kita untuk melepaskan semua keinginan dann semua hasil perjuangan kita yang diapresiasi di dunia oleh banyak orang lalu melepaskannya karena taat pada orangtua.
Beliau lebih memilih taat kepada Allah untuk menjadi anak perempuan yang
taat pada orangtua daripada mengejar cita-citanya dan keingintahuannya yang luas terhadap sebuah ilmu di negeri Belanda. Mungkin negeri impian pada saat itu.
Baca juga: Beberapa Tempat Wisata Jejak Peninggalan RA Kartini
Dari Kegelapan Menuju Cahaya
Di situ aku terharu, apalagi beliau juga banyak membaca Alqur’an dan belajar memahami artinya, zaman skarang dibilang tadabur ~ dan beliau mendapatkan salah satu ayat keren yaitu minadzhulumati ilaa nuur “dari gelap menuju cahaya.”
Di situ tersirat deep learning. Betapa beliau inginkan cahaya yang terang atas sebuah ketidakadilan dan kegelapan hidup anak-anak bangsa. Dijajah dan miskin di negeri sendiri.
Kemudian beasiswanya ditawarkan kepada Haji Agus Salim yang juga gemar belajar. Tapi kemudian ditolak.
Betapa banyak orang-orang hebat di negeri ini dan semua dimulai dari satu kata ‘belajar dan ingin tahu‘.
Maka tingkatkan rasa ingin tahu pada diri kita dan anak-anak – maka akan timbul minadzhulumati ilaa nuur – dari gelap menjadi cahaya. (al baqarah ayat 257).
Hanya bisa didapat dengan banyak membaca. Sehingga pikiran kita terang enggak cuma baca hoax saja atau pacarannya para artis.
Atau perselingkuhan pejabat yang nampaknya educated.
Atau masakan negeri lain yang dikobok-kobok pakai tangan.
Mari membaca. Walau hanya 3-5 halaman sehari. Agar timbul minadzhulumati ilaa nuur.
Juga ajak anak membaca buku kembali.
Bukan membaca dunia melalui gadget.
Kisah ibu Kartini di atas – mohon dikoreksi kalau ada salah. Tapi itulah yang pernah saya baca dari beberapa literacy yang saya juga sudah lupa referensinya tapi tertanam di benak saya sebuah hikmah “berkah anak itu dari pada taat pada orangtua dan pengertiannya sang suami sehingga membuatkan sekolah kecil untuk Ibu Kartini mengajar dan meluahkan pikirannya yang kritis“.
Dan hasilnya ‘walau usianya singkat – meninggal di usia muda, tapi tekadnya dan cita citanya menjadi inspirasi dan dikenal sepanjang masa.
Semoga anak-anak kita tahu cerita mengenai beliau. Tidak hanya tahu konde atau kebaya Kartini saja.
Alfatehah sekali lagi untuk beliau.
Not only di the day of; 21 April but also every day.
Minadzulumati Ilannuur (Surat Al-Baqarah Ayat 257) Pertolongan Allah dari Kegelapan Menuju Cahaya.
Kalimat Minadzulumati Ilan nur adalah kutipan dari Surat AlBaqarah ayat 257
Demikian lengkapnya:
لَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman).
Pengen banget baca bukunya ‘dari gelap menjadi cahaya’. Ingin tahu lebih dalam pemikirannya.
Dan beliau menurut aku adalah salah satu tokoh deep learning yang sesungguhnya selain tokoh anak yang taat – di samping tokoh emansipasi wanita yang bener, tetap dalam koridor. Tahu batas.
Wallahu’alam.
# lagi jalan-jalan di Elminonoue tiba tiba ingat beliau.
Selamat Hari Ibu Kartini untuk semuanya …