ChanelMuslim.com – Bullying in dinner memang bisa terjadi. Undangan dinner selalunya menyenangkan. Acara makan dan kumpul-kumpul. Tapi di situ kerap saya melihat adanya bullying antara teman, antara atasan pada bawahan, junior dan senior.
Acara kumpul-kumpul dan tertawa-tawa biasanya jatuh pada menertawakan orang. Saya yakin dalam pertemuan biasanya ada hati yang merasa tidak nyaman dengan sebab apa pun. Tapi itu adalah resiko pergaulan. Semakin banyak membuka pertemuan dan pertemanan semakin banyak hal yang menyakitkan dan melihat wajah sakit.
Bullying terjadi pada;
- Wanita yang cantik dan famous tapi orang ingin dekat cuma nggak tahu bagaimana caranya. Kadang hanya mem-bully dengan sindiran-sindiran. Lalu mengangkat sedikit kekurangannya agar orang peka bahwa dia ada kekurangan. Agar dia tidak tampak terlalu cantik. Ada unsur iri biasanya.
- Siapa saja yang baik hati dan biasanya enak di-bully karena hatinya baik dan selalu tersenyum mau diomongin apa juga, tapi saya baru tahu, hatta orang baik hati sekali pun, dia juga memendam ketersinggungan namun bedanya dia mudah memaafkan karena baik hatinya itu dan pula karena baik hatinya itu dia kemudian di-bully lagi.
- Kalau yang heboh sudah pasti kena bully juga dan biasanya untuk memeriahkan suasana, tapi tahukah kamu di balik senyum sumringahnya dia tampak pasrah. Dan tapi, ada raut wajah tak sedap kalau di-bully keterlaluan walau tampaknya dia menikmati dan ikut tertawa dan membalas sesekali ketika jadi objek bully-an itu.
- Bully biasanya kalau orang iri hati, atau merasa diri lebih. Hatta untuk sebuah kebaikan. Misalnya, memberitakan kita mau umrah atau anak ada yang lulus dengan nilai baik ‘sirat iri’ tetap ada. Dan, siap-siap untuk di-bully atau diomongin di belakang.
Ya, pertemuan tanpa bullying cuma pertemuan yang niatnya karena Allah. Bicara tentang Allah dan berakhir karena Allah.
Maka, tak heran ada beberapa orang yang lebih ingin berteman dengan Al-Qur’an. Sendirian tanpa ada bullying yang menyakitkan. Ikut tadaburAl-Qur’an atau halaqah Al-Qur’an. Malah hati jadi nyaman bukan rasa tak tenang berkepanjangan.
Apalagi dengan adanya pertemuan tambahan di WhatsApp Group, “Maaf ya, tadi maksud aku ngomong begini, karena…,” hmm… dan malam pun menjadi semakin panjang.
Lunch atau dinner akan nyaman bila kita yang hadir punya tekad untuk menyenangkan kawan bukan menyenangkan diri sendiri dan membully kawan.
Aku termasuk yang suka mengajak lunch dan dinner tapi aku termasuk yang nggak suka dengan suasana lunch dan dinner. Mungkin karena aku baperan, atau tergolong wanita berhati lembut tak tahan guncangan pertemuan. Wallahu’alam.
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Hujurat: 11)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: