BISA jadi kita kurang bersyukur. Bisa jadi, suami yang kau benci saat ini adalah mimpi para wanita yang belum menikah.
Bisa jadi, istri yang kau bentak setiap hari adalah penyebab usahamu bertambah berkah.
Bisa jadi, anak yang kau pusing dengan tangisannya adalah bentuk tangis idaman wanita yang belum juga kunjung punya anak.
Bisa jadi, rumah kecil yang kau sesali adalah impian para gelandangan di luar sana.
Bisa jadi, kendaraan yang kau keluhkan setiap hari adalah rasa iri dari pejalan kaki yang kepanasan di terik matahari.
Bisa jadi, pekerjaanmu yang membosankan saat ini adalah incaran utama para penganggur.
Bisa jadi, orang tua yang kau kesali adalah rindu tak berakhir dari yatim piatu yang menginginkan punya orang tua.
Bisa jadi, kumpulan pengajian atau jamaah yang kau tinggalkan adalah yang diidamkan banyak orang yang ingin duduk di dalamnya.
Baca Juga: Dalam Hati Ibu
Bisa Jadi Kita Kurang Bersyukur
Ah, betapa kita selalu kesal pada apa yang kita miliki padahal berapa banyak orang yang mungkin menginginkan apa yang kita miliki. Bahkan terkadang kita ingin membuang emas untuk loyang yang tak jelas.
Coba kita berikan apa yang kita miliki pada oang lain dan bayangkan bila kita jadi mereka. Sanggupkah kita? Coba kita balik nasib kita dengan nasib mereka. Sanggupkah kita?
Bersyukurlah pada apa yang kita miliki bukan pada apa yang kita terobsesi yang terkadang belum pasti.
Wallahu’alam. Ini untuk mengingatkan diri sendiri. Jari saya menulis ini. Jangan sampai orang lain berubah tapi saya yang memiliki jari malah tidak berubah. Na’udzubillah min dzalika.
Dari Abu Abdillah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya.
Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar.
Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri.” (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
(Catatan Mam Fifi, September 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Jakarta Islamic School (JISc)
Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS)
Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: