SEMUA yang kita jumpai di pagi hari ini mungkin adalah bentuk ujian Allah, yang mana kita tengah diuji habluminannas-nya ..
Assalamualaikum.
Morning temans, pagi ini aku nganter anak sekolah, agak telat karena persimpangan jalan ramai, dan kami dari arah gang kecil (avenue), logikanya berhenti kek sedikit satu mobil saja di jalan besar itu (main road) agar kita bisa lewat.
Tapi banyak orang rupanya sedang sibuk terburu-buru. Rush banget. Baru mau keluar ke jalan raya, tiba-tiba ada supir yang ugal-ugalan dan aku berhenti mendadak ~ alhamdulillah di belakang enggak ada mobil. Ini risiko tabrakan beruntun lhoo supir yang ugal-ugalan dan seenaknya saja, dan ketika kita melihat ke arahnya.
Duuh orang bule, selalu nunjukin telunjuk tengahnya kalau lagi kesel, dengan sumpah serapah pakai bahasa English yang grammar-nya enggak jelas.
Supir yang ugal-ugalan, kemudian ketemu lagi sama staf admin sekolah yang menjawab pertanyaan tapi mukanya enggak nengok, sibuk kali yaa atau belum makan pagi.
Atau habis dimarahin bossnya ..
Sabar dan sabar lagi
Lalu ingin ke toilet,
Ehh dikunci musti muter, sampai depan toilet ada ibu-ibu bawa anaknya nampak baru datang dan sett.. langsung masuk toilet. Lama pula karena satu paket ibu dan anak.
Ketika mau masuk, baunya lumayan, yaa terpaksa bebersih dulu. Tapi karena memandang ini sekolah Islam jadi aku enggak apa-apa deh bersihkan dikit sebab yang akan memakai juga orang Islam semua.
Baca juga: Sabar Itu Ada Tiga
Bentuk Ujian Allah
Semua yang kita jumpai di pagi hari ini mungkin adalah bentuk ujian Allah, yang mana kita tengah diuji habluminannas-nya ..
Itu terjadi karena kita punya mata, hati dan telinga .. itu semua diuji oleh Allah.
Terutama rasa. Hati. Qolbu.
Apabila semua orang-orang di atas mampu kita hadapi dengan emosi yang tertata maka kita sudah lulus ujian.
Sebaliknya bila kita hadapi semua tingkah polah manusia yang di mata kita kok ngeselin yaa ~ yang bertemu kita dan kitanya jadi emosi, maka kita gagal.
Bukan kita deh, ini aku.
Tulisan ini utamanya buat aku. Aku lagi merenung dan ingatkan diriku.
Aku lagi self reminder.
Aku teringat kata-kata orang bijak dalam buku Renungan Kalbu.
Yaitu: “Kepuasan sejati bukanlah menuruti hawa nafsu. Tetapi kepuasan sejati adalah keberhasilan menahan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsu”.
Faham enteu?
Aku baca ini 2-3 kali baru faham dan menghayati
Tinggal dilaksanakan saja …
Nah terakhir ini yang susah ..
Sambil men-try, mudah-mudahan enggak ketemu orang yang bikin kesel .. hehe. Butuh waktu.
𝑩𝒚: 𝑴𝒂𝒎 𝑭𝒊𝒇𝒊🌸
(Owner JISc/JIBBS/JIGSc)
+628111277155
Jakarta Islamic School (JISc)
“𝗠𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗿𝗮 𝗜𝗯𝘂”
www.jakartaislamicschool.com