ADA artikel judulnya “Anak TK jangan diajari baca, nanti otaknya rusak, menurut para ahli“ .. ahli yang mana ya?
Saya sendiri menganjurkan anak TK diajari baca, kalau tidak, nanti tidak diterima di SD manapun.
Mengingat buku SD tematik Diknas ~ sekarang isinya full bacaan semua. Beda sama buku SD zaman saya SD dulu, ada titik-titik hubungkan huruf, potongan suku kata dan sambungkan kalimat …
Anak saya sendiri sekarang sudah 23 tahun dan sudah selesai sekolah pilotnya dan bisnis di luar Indonesia, yang sesekali pulang kalau ada acara keluarga.
Dari usia 4 tahun sudah bisa baca Alqur’an, sudah bisa baca buku cerita dan tambah lagi buku bahasa Inggris.
Saya pakai metode saya sendiri, dulu saya ibu rumah tangga full at home tapi punya usaha katering dan childcare di Malaysia.
Selain anak-anak bisa baca latin, baca Alqur’an di usia 4 tahun plus hafalan juz amma tuntas di usia 5 tahun. Pakai metode menyenangkan deh pokoknya.
Lompati huruf vokal, naik perosotan lalu dari bawah ditangkap. Kalau sudah selesai satu ayat, lomba lari sama emaknya yang dulu masih langsing ke pohon mangga dan nempelin kata kata yang berhubungan dengan keseharian si anak.
Metode glandomen, metode Fifi woman, dan macam-macam .. ~ kuncinya sabar dan fun …
Bukan pelajarannya yang ditakuti merusak otak dan jiwa anak, tapi caranya.
Jangan maksa kalau anak enggak bisa
Jangan nyubit kalau belum selesai
Jangan dimarahi kalau bosan
Jangan dibentak kalau dia lambat
Anak ada yang lambat ada yang cepat.
Kala enggak sabaran, jangan ngajarin anak baca, cari uang saja buat bayar guru/tutor saja.
Biasanya guru di setiap sekolah TK punya metode sendiri yang sudah dipelajari bertahun-tahun dan punya pengalaman dengan anak yang berbagai.
Lalu, kala anak bosan, biasanya guru langsung ambil sikap; ajak nyanyi atau bercerita.
Kalau anak usia TK saja tidak bisa baca, nanti di SD nyusahin guru dan anak jadi malu sama teman-teman.
Akan tetapi, kalau sudah diajarkan masih belum bisa juga, santai saja, nanti juga bisa kok, petani yang ngadepin sawah saja juga bisa baca kok.
Yang penting sering lihat huruf dan kata-kata di buku, belikan buku cerita yang sebagiannya tulisan, yang tulisannya besar-besar.
#Enggak apa-apa ajari baca aja. Dan anak itu mumpung masih golden age (0 sampai 8 tahun) bisa macam-macam, tahfiz bisa ngafal cepat, juga bahasa Inggris, Matematika, dll, yang penting caranya dan jangan ada suara bentakan atau tekanan.
~ yang bikin patah tuh adalah bukan pelajarannya, tapi bentakannya…caranya.. yaa, yang diubah tuh caranya bukan pelajarannya ..
# Yang utama lagi – jangan lihat gadget deh, banyakan lihat huruf-huruf di buku saja, di gadget khan tulisan kecil-kecil dan cahaya dan warna-warni.
Kalau di buku, dasarnya putih jadi anak bisa lebih fokus menyerap pembelajaran membaca.
# Saya bukan ahli tapi saya ahli sebagai emak yang anak-anaknya bisa baca latin Indonesia, bahasa Inggris dan bisa baca Alqur’an di bawah usia SD. Otaknya enggak rusak kok, cuma doyan makan saja~ ma’afkeun kalau beda.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Surat Al-Alaq ayat 1-5)
By; Fifi PJubilea ( Ummu Ismael )^.~ emak anak 4.
JIBBS; Jack – Ismael – Ben/Benjamin – Syifa. (JIBBS).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: