Ada Gay di Sekolah Anakku (Bag.3)

ChanelMuslim.com – Ada gay di sekolah anakku yang semakin meresahkan. Dari hasil pertemuan yang kudapat, memang pihak sekolah mengakui bahwa setiap tahun dari jumlah murid 600 orang di asrama putra itu, pasti ada beberapa orang gay (lelaki yang cenderung menyukai lelaki).

Hal itu biasanya diketahui dan dapat dikontrol dengan adanya cctv di setiap sudut kamar, juga hukuman yang keras pada anak-anak yang ketahuan gay. Bila kecenderungan gaynya keterlaluan maka akan dikeluarkan namun bila kecenderungan gaynya masih sangat sedikit maka akan diterapi dengan didekati oleh bimbingan konselor sekolah.

Ciri-ciri anak yang gay adalah biasanya datang dari keluarga yang broken home, dominasi ibu berlebihan dan mungkin juga memilki traumatic semasa masih kecil pernah dilakukan tidak senonoh oleh orang dewasa lelaki baik itu diraba, dicium atau yang lebih daripada itu.

Cara untuk mengubah prilaku gay yang sering kali bersikap keperempuanan dengan gayanya yang sedikit halus dan lenggak-lenggok adalah memberinya jabatan di club yang sifatnya kelelakian. Misalnya, menjadi ketua OSIS, menjadi ketua persatuan silat, menjadi ketua persatuan sepak bola, dan semuanya itu dipantau langsung oleh guru lelaki yang tegas sampai beberapa bulan ke depan sampai anak yang ada kecenderungan gay berubah perangai dan perilakunya.

Sang anak harus disibukkan oleh banyak kegiatan yang kelelakian. Jangan diberi pekerjaan yang sifatnya menjurus pada pekerjaan perempuan seperti memasak atau aktif di bagian dapur. Biarkan si anak beraktivitas di luar.

Lalu harus dibentuk tim pengawas yaitu guru atau ustaz lelaki yang sangar dan tegar. Insya Allah, anak yang memiliki kecenderungan gay akan berubah dan mengikuti sosok-sosok guru lelaki yang menjaganya itu dengan serius.

Allah berfirman, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mukminun: 5-7)