DALAM memperingati hari laut sedunia, komunitas Ayo Less Waste berinisiatif menggelar Workshop 3P (Planet, People & Play) yaitu Workshop edukatif yang difokuskan untuk membuat mainan edukatif dari sampah plastik.
World Ocean Day atau Hari Laut Sedunia, diperingati tanggal 8 Juni tiap tahunnya yang bertujuan untuk melestarikan dan menjaga ekosistem laut sebagai salah satu sumber kehidupan untuk setiap makhluk hidup di bumi ini.
Kegiatan ini diselenggarakan di Caffe Gerak Gerik Ciputat dan diihadiri oleh berbagai peserta dari Tangerang Selatan, Jakarta, Tangerang, Depok hingga Bogor.
“Dampak besar dari sampah yang tercemar di lautan mengganggu kehidupan ekosistem di laut, salah satunya merusak terumbu karang dan habitat laut lainnya”, ujar Aisyah dalam sambutan.
“Dari sampah plastik yang tercemar penelitian terbaru mengatakan mikro plastik yang terbuat dari kemasan sekali pakai dapat menimbulkan penyumbatan di pembuluh darah”, lanjutnya.
Baca juga: Tekad Membuka Usaha Menjahit Setelah Ikuti Workshop PENA
Workshop 3P oleh Ayo Less Waste “Ubah Sampah Jadi Karya”
Tidak lupa pula Aisyah menghimbau kepada peserta bagaimana agar masyarakat tetap menjaga lingkungan dari sampah terutama lautan.
Di antara caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan bahan peledak saat penangkapan ikan dan lain sebagainya.
Usai sambutan dari Aisyah, workshop dilanjutkan dengan materi utama dari Ibu Desi Resdiyanti penulis sekaligus edukator kreasi ramah lingkungan.
Ibu Desi menjelaskan dengan sangat bagus bagaimana sampah sebenarnya bisa membuat kerugian atau bisa bermanfaat bahkan bernilai jual.
Kerugian dari sampah plastik yang tercemar berimbas pada laut karena makhluk hidup di dalamnya dapat terganggu eksistensinya.
Contohnya paus yang menderita karena menelan sampah di dalam perutnya dan menyebabkan busung lapar bahkan kematian.
“Untuk mengurangi sampah di bumi, kita bisa menjadikannya (sampah) lebih bermanfaat. Kita bisa mengelolanya di bank sampah atau sebelum di bawa ke bank sampah, masih bisa dijadikan mainan kreatifitas untuk anak-anak”, ungkap Bu Desi.
Semua peserta mendengarkan dengan seksama sampai akhirnya semua peserta turun praktik langsung untuk membuat kreatifitas dari tutup botol kemasan, sedotan, manik-manik dan barang yang tidak terpakai lainnya. Seluruh peserta antusias dalam pembuatan kreatifitas.
“Seru banget! bisa melatih imajinasi. Aku buat kepala demon, dari sampah barang plastik yang dihasilkan aku kepikiran untuk buat ini. Karena sebagai yang kita tahu kita memang hidup berdampingan dengan demon”, imbuh Mierza, salah satu peserta saat maju menjelaskan karya yang dibuatnya.
Acara berjalan dengan penuh antusias dan respon baik oleh peserta. Banyak karya bermacam-macam lahir dan dihasilkan dari sebuah sampah plastik dan penuh kreatifitas dibuat oleh peserta.
Terakhir Ibu Desi menyampaikan mainan kreasi yang telah dibuat dapat dipergunakan kembali saat sampahnya belum di daur ulang.
Namun, jika sisa-sisa sampah plastik tersebut sudah selesai dipergunakan atau tidak digunakan kembali, maka wajib bertanggung jawab dengan dibawa ke tempat yang akan membawa sampahnya untuk di daur ulang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sisa sampah tersebut dapat dikirim ke pengepul atau bank sampah untuk dilakukan daur ulang sehingga tidak ada lingkungan yang tercemar oleh sampah kita.
Jadi seluruh peserta workshop dihimbau agar bertanggung jawab terhadap kreasi sampahnya agar tidak berakhir sia-sia di lingkungan.
Dan dipenutup kegiatan, Ibu Aurum, salah satu peserta dari bogor yang hadir ke Workshop ini mengungkapkan testimoninya.
“Bagus banget! acaranya sangat bermanfaat. Kita jadi bisa memanfaatkan sampah plastik untuk mainan anak-anak, untuk bahan Pendidikan guru guru PAUD, untuk ibu rumah tangga dan sangat berguna untuk melindungi lingkungan kita sendiri. Semoga kedepannya bisa terus menginspirasi”, ungkapnya. [Din]