UNIT Pembinaan, Pengajaran dan Tahfidzul Qur’an (P2TQ) Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Daerah Bulukumba menggelar Tasyakuran Dirosa, Ahad (28/8/2022).
Acara ini berlangsung di Hotel Agri Bulukumba dan dihadiri oleh 716 peserta dari sepuluh kecematan yang ada di daerah Bulukumba, yang 240 diantaranya adalah pendamping.
Kegiatan yang diusung kurang lebih selama dua pekan ini mengangkat tema “Meraih Kemuliaan dengan al- Qur’an,” serentak dilakukan diseluruh Indonesia.
Ketua panitia, Rismawati, dalam laporannya menyampaikan bahwa ada 515 muslimah yang akan tasyakuran karena telah menyelesaikan jenjang pengenalan Al-Qur’an metode dirosa.
“Pada hari ini kami akan menobatkan untuk keempat kalinya peserta dirosa sebanyak 515 muslimah yang telah berhasil menyelesaikan jenjang pengenalan Al Qur’an metode dirosa dengan hasil yang baik,” ujarnya.
Dikesempatan itu pula, ketua muslimah DPD Wahdah Islamiyah daerah Bulukumba, dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini.
“Adapun tujuannya adalah sebagai ajang silaturahim bagi seluruh peserta dirosa, saling menguatkan semangat bahwa ternyata bukan hanya kita yang belajar, bukan hanya kita yang berjuang memperbaiki bacaan Al Qur’an kita,” pungkasnya.
“Tapi maa syaa Allah banyak diantara saudara-saudari kita yang juga mengambil manfaat dari program ini,” jelasnya.
Tasyakuran Dirosa, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Mengapresiasi dan Siap Bersinergi Bersama Muslimah Wahdah
Turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba, Hj. Ira Kasuara Hasyim, Andi Edy Manaf, S.E., menyampaikan kesiapan Tim Penggerak PKK dalam bersinergi bersama Muslimah Wahdah Daerah Bulukumba dan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“InsyaaAllah Tim Penggerak PKK kabupaten Bulukumba akan bersinergi dengan lembaga Wahdah dalam hal ini kegiatan dirosa, menjadi salah satu program kerja Tim Penggerak PKK kabupaten Bulukumba,” tuturnya.
“Saya selaku ketua Tim penggerak PKK memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Muslimah Wahdah Islamiyah, atas pembinaannya pada kegiatan dirosa dan kepada seluruh panitia yang sudah bekerja sehingga terlaksananya tasyakuran dirosa hari ini,” tutupnya.
Kemudian, sembilan perwakilan dari sepuluh kecematan yang hadir memberikan persembahan pada sesi tadarrus bersama.
Lebih lanjut, pada acara tesebut, panitia menghadirkan Ustazah Nurinsani Djunaedi, S.Si., Apt., yang merupakan daiyah, trainer nasional dan penulis buku, selaku pemateri dengan judul materi “Meraih Kemuliaan Dunia dan Akhirat”.
Mengawali materi yang akan dibawakan, wakil ketua 1 Muslimah Wahdah Pusat (MWP) tersebut menceritakan sebuah kisah yang membuat hadirin terharu hingga terdengar pula isak tangis dari peserta.
Dalam pemaparannya, alumni Pascasarjana kampus At-Thahiriyah Jakarta tersebut menegaskan bahwa dengan Al-Qur’an derajat suatu kaum bisa diangkat ataupun direndahkan.
“Jauh-jauh hari Allah telah mengingatkan kepada kita, lewat lisan rasul-Nya, bahwa Allah mengangkat derajat suatu kaum, dengan Al-Qur’an, dan Allah merendahkan derajat suatu kaum juga dengan Al-Qur’an,” tegasnya.
Selain itu, apoteker Barombong Medical Center itu juga menyampaikan 5 kunci sukses agar mulia di dunia dan di akhirat.
“Lima kunci sukses agar kita mulia di dunia dan akhirat, yang pertama meyakini Al-Qur’an, kedua mempelajari Al-Qur’an, ketiga membaca dan menghafal Al-Qur’an, keempat mentadabburi Al-Qur’an, dan yang kelima mengamalkan Al-Qur’an,” jelasnya.
“Luangkan waktu bersama Al-Qur’an, karena yakinlah karena kita akan menjadi sebaik-baik manusia ketika kita selalu punya waktu bersama Al-Qur’an,” tambahnya.
Kemudian pada prosesi tasyakuran, pemberian sertifikat dilakukan secara bergantian kepada peserta per kecamatan.
Baca juga Dramatis, Temu Kader Sosial Muslimah Wahdah Sulsel Berurai Air Mata
Masuk ke sesi pesan dan kesan, salah satu pendamping peserta, Wahyuningsih, mengungkapkan perasaannya mengikuti Tasyakuran Dirosa ini.
“Hari ini tergetar hati saya, sampai tidak terasa berlinang air mata saya. Hari ini saya merasa masih muda, namun saya sudah tertinggal banyak,” kesannya.
“Saya menyesal karena tidak ada dibarisan ibu-ibu ini (peserta tasyakuran, pent.), sehingga saya sadar, berjanji dan bertekad untuk menciptakan pelanjut, manusia-manusia yang mencintai Al-Qur’an, InsyaaAllah,” tambahnya.
Di penghujung acara, panitia memberikan doorprize kepada peserta dengan kategori tertentu kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok dirosa.
Salah satu peserta penerima doorprize yang berasal dari kecamatan Gantarang dengan kategori nilai terbaik, Evi Dianti, mengatakan harapannya agar bisa lebih baik lagi dan lebih Istiqomah lagi.
“Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dan lebih Istiqomah lagi (dalam mempelajari Al-Qur’an, pent),” harapnya.