KAHF brand perawatan diri pria, menggelar Pejuang BerKahf Talks: The Turning Points, sebuah forum inspiratif yang menghadirkan kisah, refleksi, dan pengalaman nyata untuk membantu generasi muda menemukan jalan terbaik dalam memaksimalkan Ramadan.
Digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, acara ini membawa peserta menyelami tiga pilar utama: Break the Pattern, Fight with Companion, dan Find the Balance.
Setiap sesi dirancang untuk memberikan perspektif baru tentang bagaimana seseorang bisa mengatasi tantangan dalam hidup dan menjadikan Ramadan sebagai titik awal perubahan diri.
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dalam sesi Break the Pattern, peserta diajak untuk memahami pola yang selama ini menghambat pertumbuhan dan menemukan cara membangun kebiasaan yang lebih baik.
Salah satu narasumber yang mencuri perhatian adalah Santo Suruh, sosok inspiratif yang dikenal lewat kisah viralnya sebagai pengusaha jasa suruhan.
Berawal dari pekerjaan serabutan, ia kini sukses dengan bisnis berbasis kepercayaan dan pelayanan yang dekat dengan masyarakat.
Baca juga: Beberapa Penyebab Kerusakan Skin Barrier
Kahf Gelar Acara Bernama Pejuang BerKahf Talks, The Turning Points
Ryan Abraham, seorang pemuda yang juga berbagi di sesi ini, menambahkan bahwa keterbatasan tidak seharusnya menjadi alasan untuk takut melangkah.
“Memiliki kekurangan bukan berarti tidak bisa melawan ketakutan. Sering kali kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki, padahal justru dari keterbatasan itulah kita bisa menemukan kekuatan sejati. Keberanian bukan berarti tidak takut, tetapi tetap bergerak maju meskipun ada ketakutan,” ujarnya.
Refleksi ini menjadi pengingat bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menantang diri sendiri agar menjadi lebih baik.
Perjuangan tidak selamanya harus dilalui sendirian. Dalam sesi Fight with Companion, para pembicara membahas bagaimana lingkungan yang mendukung dapat mempercepat pertumbuhan pribadi dan spiritual.
Iyas Lawrence menekankan bahwa memahami diri sendiri bisa dimulai dengan belajar dari orang lain. Satrio Ojon mengingatkan bahwa rezeki sudah tertakar dan tidak mungkin tertukar, sehingga kita tidak perlu iri dengan perjalanan orang lain.
Raim Laode menambahkan bahwa musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri sendiri. “Banyak orang berusaha mengalahkan orang lain, tetapi lupa untuk mengalahkan diri sendiri, mengalahkan rasa malas, ego, dan pola pikir negatif yang membatasi,” ungkapnya.

Ramadan menjadi momentum refleksi, di mana perjuangan utama bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menaklukkan ego, melatih kesabaran, dan memperkuat kedisiplinan diri.
Perjalanan menuju Ramadan yang penuh berkah tidak hanya soal ibadah, tetapi juga bagaimana seseorang menjaga keseimbangan dalam hidup.
Dalam sesi Find the Balance, Dr. Andhika Raspati mengingatkan bahwa keseimbangan setiap orang bisa berbeda.
“Hidup itu harus seimbang, dan keseimbangan setiap orang bisa berbeda. Cari keseimbanganmu sendiri, antara kerja dan istirahat, antara ambisi dan kebahagiaan, antara tubuh dan pikiran. Jangan hanya mengikuti standar orang lain, tetapi temukan ritme yang paling sesuai untuk dirimu sendiri.”
Raymond Chin turut menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental. “Semakin lama kita melihat kegelapan, maka kegelapan itu akan melihat balik ke kita,” ungkapnya.
Sebuah pengingat bahwa semakin kita terjebak dalam pikiran negatif dan pola hidup yang tidak sehat, semakin sulit kita untuk keluar dari lingkaran tersebut.
Ia menekankan bahwa penting untuk segera mengambil langkah kecil menuju perubahan sebelum terjebak terlalu dalam dalam pola yang merugikan diri.
Tidak hanya menghadirkan sesi diskusi yang penuh wawasan, Pejuang BerKahf Talks juga memberikan pengalaman langsung yang membuat acara ini semakin berkesan.
Peserta membagikan komitmen yang ingin mereka raih selama Ramadan melalui Kahf Commitment Wall, menikmati layanan hair styling di Kahf Barberpods, serta sesi diskusi santai dan networking dengan komunitas di Connection Area.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Acara ini juga semakin istimewa dengan penampilan teatrikal kolaborasi Kahf dan Jakarta Art House, yang menyajikan refleksi mendalam tentang perjuangan melawan diri sendiri.
Menurut Aldian R. Alfaridz, Brand Building Kahf, “Ramadan adalah momentum sempurna untuk refleksi mendalam dan pembaharuan diri.
Melalui Pejuang BerKahf Talks, kami berharap dapat memberikan manfaat dan menginspirasi setiap individu untuk memaksimalkan Ramadan sebagai titik balik dalam hidupnya sehingga bisa menjadi diri yang lebih baik, sehingga keberkahan Ramadan bisa dirasakan tidak hanya di bulan suci, tetapi sepanjang tahun.”
Kahf percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dengan pendekatan yang tepat, setiap individu bisa menjadi versi terbaik dari dirinya.
Pejuang BerKahf Talks adalah bentuk nyata dari ajakan Kahf untuk berani mengalahkan diri sendiri dan meraih keberkahan yang lebih luas. [Din]