SVP SME Banking BSI Dedy Suryadi, mengatakan, salah satu dukungan yang diberikan oleh BSI dalam membangun industri makanan dan minuman halal di Indonesia yakni penyaluran pembiayaan tepat sasaran kepada pelaku UMKM dan IKM yang bergerak di bidang tersebut.
Hal itu ia sampaikan dalam webinar “Membangun Industri Makanan & Minuman Halal dalam Negeri serta Dukungan Perbankan Syariah”, yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia, Senin (26/09/2022).
Baca Juga : Laba Naik 33,18 Persen, BSI Siap Berlari Raih Pertumbuhan Berkelanjutan
Dukungan BSI dalam Membangun Industri Makanan dan Minuman Halal di Indonesia
Dedy mengatakan, dukungan BSI termasuk melalui pembangunan UMKM Center yang saat ini sudah ada di tiga kota yaitu, di Aceh Yogyakarta dan Surabaya.
Kemudian ada program Talenta Wirausaha Muda yang sudah berjalan di tahun ini akan menjadi agenda rutin tahunan guna menjaring para pelaku UMKM dan IKM untuk bisa masuk dalam ekosistem BSI, khususnya yang bergerak di bidang makanan dan minuman halal.
Selain itu melalui Industri Halal dan UMKM Ekspor dimana BSI ikut berpartisipasi dalam off Global Halal Hub, yang diresmikan pada tanggal 27 Januari 2022. Kegiatan tersebut merupakan perancangan Gerakan Nasional Sinergitas Menjadikan Indonesia Pusat Industri Halal 2024 yang diresmikan langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia.
Terakhir dukungan BSI termasuk melalui Muslimpreneur, Muslimpreneur merupakan komunitas pengusaha Muslim binaan BSI, yang fokus pada pembinaan UMKM agar naik kelas.
Pengusaha yang tergabung dari berbagai kegiatan seperti Pengusaha binaan BSI UMKM Center, Pendaftar Program Talenta Wirausaha BSI dan Nasabah BSI.
Baca Juga : Kebijakan Tarik Subsidi BBM oleh Pemerintah Kontraproduktif
Dengan begitu, pembiayaan akan semakin tepat sasaran dan tepat guna karena lewat dua program ini BSI tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar UMKM ini bisa sustain dan naik kelas.
“Nasabah UMKM kita hampir mayoritas 60 persen adalah bergerak di sektor makanan dan minuman, dan ternyata sebagian besarnya belum memiliki literasi tentang kehalalan produknya. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, bagaimana kita harus membina para UMKM dan IKM dengan memberikan literasi tentang kehalalan produk yang diproduksi ada dijualnya. Selanjutnya adalah bagaimana mendorong terbangunnya kawasan halal, termasuk kemudian bagaimana kita harus dapat menciptakan UMKM dan IKM halal yang go global dan berdaya ekspor,” pungkas Dedy.
[wmh]