PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) melanjutkan program pelatihan bagi pelaku UMKM perempuan, melalui kegiatan pitching competition yakni kegiatan kompetisi bagi pelaku UMKM perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menyajikan ide bisnis melalui presentasi yang menarik sehingga nantinya mampu menarik minat calon investor.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 7-8 Maret 2024 ini merupakan kolaborasi antara BCA Syariah bersama SheStarts.id dan bagian dari kegiatan sosial BCA Syariah Peduli Sejahtera. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi aksi keberlanjutan BCA Syariah sebagai institusi yang kontributif dan bertanggung jawab khususnya dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca juga: Tumbuh Solid dan Berkelanjutan, Laba BCA Syariah Meningkat 30,8% di 2023
Dalam program lanjutan ini, BCA Syariah memilih 20 UMKM binaan yang disebut dengan BigSista dengan berbagai jenis usaha antara lain kuliner, produk kecantikan, kerajinan, jasa dan waste management.
Peserta akan mendapatkan pembekalan mengenai mempertajam ide bisnis, menyusun proposal bisnis dan mempresentasikannya dengan menarik dan baik untuk menarik minat investor sehingga mampu meningkatkan skala usahanya.
Ada 20 peserta ini dipilih dari 40 BigSista yang sebelumnya telah mengikuti serangkaian kegiatan bootcamp. Peserta dipilih berdasarkan penilaian di antaranya dampak kegiatan edukasi yang sebelumnya dilakukan BigSista melalui kegiatan micro-mentoring dilihat dari jumlah peserta edukasi, kualitas pengajaran yang diberikan, penilaian terhadap performa peserta selama mengikuti rangkaian program pelatihan UMKM BCA Syariah, serta dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan usaha peserta.
Micro-mentoring sendiri merupakan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh BigSista kepada pelaku UMKM perempuan lainnya di komunitas masing-masing dengan berbekal pelatihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Secara total, BigSista telah melakukan 58 kegiatan micro-mentoring dan berhasil menjangkau hingga 1.528 pelaku UMKM perempuan lainnya sebagai peserta edukasi.
Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja mengatakan ‘Kegiatan ini bertujuan agar pelaku UMKM perempuan memiliki kemampuan daya saing dan ketahanan yang tinggi di tengah tantangan bisnis saat ini. Rangkaian kegiatan disusun khusus untuk dapat memberikan pembekalan mengenai pemasaran, branding, keuangan, digital marketing, hingga menyusun proposal bisnis.”
Di hari pertama pitching competition, 20 BigSista mendapatkan edukasi mengenai halal lifestyle dan peluang bisnis bagi UMKM dari Aisha Maharani, Halal Consultant dan juga Founder and CEO Halal Corner.
Sesi pelatihan dilanjutkan dengan pembekalan membuat proposal pitching yang menarik dan teknik presentasi dari coach Jonathan Gultom yang merupakan mentor sekaligus praktisi UMKM.
Di hari kedua, BigSista menampilkan produk dan presentasi proposal bisnis mereka di hadapan juri. Penilaian juri meliputi berbagai penilaian mulai dari market analysis, produk, potential profit, dampak kepada sosial dan lingkungan, serta keseluruhan teknik presentasi untuk menentukan peserta terbaik.
Seluruh rangkaian kegiatan ini mendorong Big Sista untuk mengasah kemampuan sebagai entrepreneur dan meningkatkan kepercayaan diri.
“Potensi para pelaku UMKM perempuan di Indonesia sangat besar seiring dengan peluang pasar yang masih luas. Kami ingin mendorong para UMKM perempuan di Indonesia untuk terus memperkaya wawasan, upgrade skill yang dimiliki, serta terus berkarya dan tidak segan untuk menjadi pemimpin di komunitas mereka,” ujar Ina.
BCA Syariah senantiasa mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah baik melalui edukasi dan penyaluran pembiayaan. Dalam mendukung pertumbuhan usaha di sektor UMKM, sampai dengan Desember 2023 BCA Syariah telah melakukan penyaluran pembiayaan UMKM sebesar Rp1,8 triliun.
Komposisi pembiayaan UMKM BCA Syariah mencapai 20,2% dari total pembiayaan yang mencapai Rp9,0 triliun. Penyaluran pembiayaan UMKM juga menjadi kontributor terbesar dalam portofolio keuangan berkelanjutan dengan komposisi sebesar 67% dari total pembiayaan berkelanjutan yang tercatat sebesar Rp2,7 triliun. [Wnd]