ChanelMuslim.com – Aplikasi Kisah seperti oase di padang pasir bagi para pencinta sejarah Islam. Pasalnya, layanan ini memanfaatkan kecanggihan teknologi lewat Augmented Reality (AR). Hal ini membuat belajar sejarah Islam jadi lebih menyenangkan.
Baca Juga: Belajar Menjadikan Allah sebagai Orientasi Terbesar dalam Hidup dari Sejarah Islam
Aplikasi Kisah, Belajar Sejarah Islam jadi Menyenangkan lewat Augmented Reality
Sederhananya, AR adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda dua atau tiga dimensi di dunia maya ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu benda-benda tersebut diproyeksikan secara realitas dalam waktu nyata.
Founder Kisah, Gerry Priambogo menjelaskan bahwa ide ini tercetus karena dirinya prihatin mengetahui banyak orang yang masih kurang paham terkait sejarah Islam, padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar.
Selain itu, ketika berbicara tentang sejarah Islam, selalu identik dengan pembahasan yang serius dan berat.
“Kebanyakan orang mikir kalau belajar sejarah Islam itu harus mikir serius dan baca kitab-kitab tebal. Oleh sebab itu, kami memiliki solusi untuk belajar sejarah Islam dengan teknologi ini sehingga bisa lebih mudah menyasar anak-anak untuk belajar sejarah Islam,” ujar Gerry kepada ChanelMuslim.com di pagelaran Muslim Life Fair 2022, Sabtu (26/3/2022).
Gerry menambahkan bahwa aplikasi Kisah bisa didapatkan di app store terbatas hanya untuk pengguna Aple.
Sementara, untuk pengguna Android, kamu harus bersabar, karena sistem masih dalam pengembangan.
“Untuk mengakomodasikan pengguna android, nantinya akan coba diubah dengan interaktif komik yang juga menggunakan kecanggihan teknologi,” ujarnya.
Untuk saat ini, kamu dapat menggunakan Aplikasi Kisah dengan berlangganan sekitar Rp300 ribu per tahun.
Konten-kontennya diperbarui setiap pekan sebanyak satu sampai dua episode baru.
Semenjak diluncurkan pada Desember 2020, dalam 1×24 jam, aplikasi tersebut sudah diunduh oleh lebih dari 1000 pengguna.
Materi-materi sejarah Islam di aplikasi tersebut diambil dari berbagai kitab, seperti Al-Bidayah Wan Nihayah yang ditulis Ibnu Katsir, dan Sirah Nabawiyah. [Cms]