PERTOLONGAN pertama untuk seseorang yang mengalami guncangan mental perlu dilakukan sebagaimana penyakit-penyakit fisik.
Seseorang yang mengalami masalah dengan jiwanya perlu dibantu untuk menguatkan kembali kodisi mentalnya yang sedang mengalami krisis.
Pada artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Center For Publik Mental Health Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyebutkan bahwa pada dasarnya pertolongan pertama psikologis dilakukan spesifik untuk mengobati luka-luka batin yang membekas pada orang-orang yang baru saja mengalami pengalaman traumatis.
Dalam ilmu psikologi pertolongan pertama ini disebut dengan Psychological First Aid atau PFA. Adapun para penyintas yang memiliki reaksi ekstrem dan tergolong membutuhkan PFA seringkali menunjukkan perilaku dan perasaan yang sangat terpukul, mengalami cedera yang cukup serius, bahkan hingga tidak bisa mengurus diri sendiri.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak
Pertolongan Pertama untuk Seseorang yang Mengalami Guncangan Mental
Di antara tujuan dilakukannya PFA adalah:
1. Mengobati luka-luka batin yang membekas pada orang-orang yang baru saja mengalami pengalaman traumatis
2. Meringankan beban para penyintas dengan mengurangi dampak-dampak psikologis yang dirasakan seperti rasa stress dan tertekan.
3. Membantu individu mengembangkan koping fungsional (upaya individu untuk menanggulangi situasi stres ) dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang diakibatkan oleh stres yang mereka rasakan.
4. Menumbuhkan harapan dalam diri penyintas dengan merasa lebih tenang, aman dan terhubung.
Dalam pelaksanaannya, PFA memiliki tiga prinsip yang berupa proses jalannya pertolongan pertama itu sendiri. Prinsip tersebut terdiri dari:
- Look (Amati)
Prinsip pertama mencakup bagaimana penolong mengamati lingkungan serta kondisi yang mengelilingi para penyintas. Di sini, akan lebih baik untuk penolong untuk bisa lebih sensitif terhadap penyintas dengan reaksi yang cukup serius.
- Listen (Dengar)
Mendengarkan aktif merupakan komponen utama dalam prinsip ini. Di proses kedua, penolong mendekati para penyintas dengan membangun keharmonisan dan mengembangkan kemampuan mendengarkan aktif untuk memahami apa yang mereka rasakan.
Dengan mendengarkan aktif, penolong juga dapat lebih mendalami hal-hal yang menjadi kebutuhan utama bagi para penyintas.
- Link (Hubungkan)
Prinsip terakhir ini merupakan penerapan dari prinsip sebelumnya, dimana penolong akan membantu penyintas untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar serta mengatasi permasalahan yang mereka alami.
Tidak hanya berhenti sampai di situ, penolong juga dapat memberikan informasi yang mereka ketahui dan mencoba menghubungkan penyintas dengan keluarga mereka maupun pihak-pihak terkait yang memiliki bantuan yang dibutuhkan oleh penyintas.
Sahabat Muslim, menyelamatkan seseorang dari gangguan atau guncangan mental ini tidak kalah penting dengan seseorang yang mengalami penyakit fisik.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk merangkul mereka terutama orang-orang terdekat kita untuk bisa mengembalikan kesehatan psikologisnya. [Ln]