ChanelMuslim.com – Meninggal karena asam lambung? Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Decsa Medika Hertanto, banyak masyarakat awam menuding GERD atau penyakit asam lambung sebagai penyebab kematian mendadak.
“Jika ada kematian mendadak dan punya riwayat asam lambung atau GERD, penyakit ini sering dituding sebagai penyebab kematian. Padahal tidak begitu juga konsepnya,” kata dr. Decsa dalam akun Instagram-nya, (18/12).
Ia menulis bahwa asam lambung atau GERD tidak menyebabkan kematian seseorang secara mendadak.
“Jadi gerd atau asam lambung tidak menyebabkan kematian. Keluhan berupa mual, muntah, nyeri dada ini juga bisa terjadi pada serangan jantung, dan lain-lain,” tambahnya.
View this post on Instagram
Baca Juga: Mengenal GERD, Penyakit Asam Lambung Sebabkan Perih di Dada
Meninggal karena Asam Lambung
Nah, yang sering menjadi penyebab kematian secara mendadak itu bisa serangan jantung, gagal nafas (baik karena penyakit atau adanya hambatan pada saluran nafas) atau syok.
“Yang mungkin mirip gejalanya dengan GERD atau asam lambung adalah serangan jantung. Jadi mungkin ini yang sering menjadi salah kaprah, asam lambung atau GERD jadi kambing hitam,” kata lulusan Fakutas Kedokteran Universitas Airlangga itu.
Baca Juga: 9 Tips agar GERD Tak Sering Kambuh
9 Tips agar GERD Tak Sering Kambuh
- Hindari makanan yang mencetuskan GERD seperti makanan berlemak, alkohol, cokelat, makanan yang asem atau jus, dll
- Makan dengan porsi kecil tapi continue
- Makan dengan pelan dan santai
- Kunyak makanan selembut mungkin
- Stop merokok
- Pakai beberapa bantal saat tidur untuk meninggikan posisi kepala
- Coba turunkan berat badan berlebih dengan perlahan
- Gunakan pakaian yang agak longgar terutama di bagian perut dan pinggang
- Kontrol ke dokter jika gejala berlanjut
Baca Juga: Begini Cara Lambung Kita Bekerja
Sahabat Muslim, dikutip dari klikdokter.com, dalam keadaan normal, makanan seharusnya masuk ke mulut menuju sfingter esofagus bagian bawah, dan menutup saat makanan sudah masuk ke lambung untuk mencegah naiknya makanan atau asam lambung kembali ke esofagus.
Makanan pada umumnya bertahan selama tiga hingga empat jam untuk dicerna di sini.
Namun pada kasus GERD, terdapat kelainan berupa terlalu kendur (relaksasi) atau lemahnya sfingter esofagus bagian bawah sehingga makanan yang sudah ditampung di lambung naik kembali ke kerongkongan –atau bisa saja hanya berupa cairan asam lambungnya.
Ketika asam lambung atau makanan naik kembali ke kerongkongan, umumnya penderita mengalami sensasi terbakar atau panas di dadanya.
Seseorang dapat mengalami GERD ringan setidaknya 2 kali dalam seminggu dan GERD sedang sampai berat setidaknya 1 kali dalam seminggu.
Gangguan yang cukup berat dan mengganggu aktivitas serta tidur juga bisa menjadi indikasi GERD.
Jika tidak ditangani dengan baik, maka dapat timbul komplikasi yang bisa merugikan. Misalnya peradangan pada esofagus (esofagitis) yang dapat menyebabkan perdarahan, luka, tukak, hingga jaringan parut pada esofagus.
Jaringan parut ini dapat membuat esofagus menjadi lebih sempit yang selanjutnya akan mengganggu proses menelan.
Di antara 10-15% penderita GERD yang berkepanjangan dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Salah satunya adalah Barrett’s esofagus yang bisa menjadi kanker esofagus di kemudian hari.
Sahabat Muslim, mempunyai penyakit asam lambung memang tidak enak. Semoga dengan tips yang diberikan dapat sedikit mengatasi sakit yang kamu derita sehingga tidak sering kambuh.