Monday, March 8, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

June 13, 2020
in Healthy
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

oleh: dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed

ChanelMuslim.com – Peningkatan Stres Selama Pandemi. Data dari The Lancet Commission on Global Mental Health and Sustainable Development menunjukkan bahwa banyak orang yang dulu berhasil mengatasi stres, sekarang kurang mampu mengatasinya karena berbagai stresor yang ditimbulkan oleh pandemi. WHO juga menyatakan bahwa jumlah dan tingkat keparahan penyakit mental kemungkinan meningkat selama pandemi. Semua ini bisa dimengerti mengingat banyaknya ketidakpastian yang dihadapi orang-orang dan tekanan yang dihadapi jauh lebih berat, lebih banyak, dan lebih lama. 

Menurut UN, kelompok-kelompok yang beresiko tinggi di antaranya adalah tenaga kesehatan garda terdepan, orang yang berusia tua, orang yang sudah memiliki gangguan mental, orang yang terjebak pada konflik dan krisis, serta remaja dan pemuda. Hal itu sesuai dengan beberapa hasil penelitian. Dari sebuah survei di Kanada, 47% dari pekerja tenaga kesehatan melaporkan membutuhkan dukungan psikologis. Di Kanada, satu laporan menunjukkan bahwa 20% orang berusia 15 sampai 49 tahun telah meningkatkan konsumsi alkohol selama pandemi. Survei lain juga menunjukkan terjadi peningkatan distress dari 35% populasi di Cina, 60% populasi di Iran, dan 45% di Amerika Serikat. Isolasi sosial, aktivitas fisik yang berkurang, dan penurunan stimulasi intelektual meningkatkan resiko penurunan kognitif dan demensia pada orang lanjut tua.

Penyebab Peningkatan Stres
Pada umumnya, pasien psikiatri memiliki masalah mereka sendiri yang khusus dan berbeda dengan yang lain. COVID-19 adalah situasi yang sangat unik, karena ini mempengaruhi kita semua karena satu alasan yang sama dan sangat spesifik. COVID-19 adalah stresor baru yang mempengaruhi semua orang, semua ras, semua negara, semua kelas sosial ekonomi. Anda tidak sendiri. Banyak orang juga merasa lebih kesepian, terisolasi, dan cemas.

Lalu apa penyebab stres akibat pandemi ini? Peningkatan tekanan dan kegelisahan terus menerus terjadi akibat ketidakpastian, berbagai perubahan selama pandemi COVID-19, dan gangguan yang dihadapi. Berdasarkan data dari Starlingminds terdapat tiga kontributor utama kecemasan dan stres yang dirasakan orang, antara lain:

1. Tingkat ketidakpastian yang tinggi (misalnya informasi yang berlebihan, penurunan ekonomi, dan potensi resesi)
2. Peristiwa yang mengubah hidup (misalnya PHK, keuangan),
3. Gangguan besar pada pekerjaan dan kehidupan pribadi (misalnya dukungan perawatan anak, kerja jarak jauh)

Pertama adalah akibat ketidakpastian. Krisis penyakit mental meningkat ketika orang-orang dikelilingi oleh ketakutan atas penularan, kematian massal di berbagai wilayah, tekanan ekonomi, dan kegelisahan oleh pandemi. Kedua adalah peristiwa yang mengubah hidup, seperti kekhawatiran finansial, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Ketiga adalah gangguan besar pada pekerjaan dan kehidupan pribadi, misalnya berhadapan dengan penyakit dan social distancing yang mengakibatkan banyak orang harus mengisolasi diri. Banyak dari orang mengalami stres karena mengasingkan diri di rumah. Ada juga yang mengalami meretaknya hubungan, dan lain sebagainya. Berbagai hal tersebut mengakibatkan tekanan psikologis.

Hal tersebut sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Starlingminds,. Ketika ditanya “Seberapa besar COVID-19 mempengaruhi hidup Anda?”, 79% mengatakan banyak atau agak banyak, 18% agak, dan 3% mengatakan sedikit atau tidak sama sekali. Lalu, ketika ditanya faktor apa yang berkontribusi pada peningkatan kegelisahan dan dan kecemasan, 14,75% menghadapi isolasi, 12,8% khawatir dengan kesehatan orang tua, 11,3% khawatir dengan kesehatan sendiri, 10,75% status pekerjaan dan/atau beban kerja, 8% keuangan, 3,58% kesehatan anak dan perawatan anak, 38,75% semua di atas.

Cara Mengatasi Stres
Selama pandemi ini, setiap individu akan mengalami beberapa tahapan atau fase psikologis. Mulai dari tahap gangguan, tahap kebingungan dan ketidakpastian, dan hingga akhirnya tahap penerimaan. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk mengelola kecemasan dan kekhawatiran Anda selama COVID-19? Pertama, pahami bagaimana ketidakpastian, perubahan, dan gangguan dalam hidup Anda meningkatkan stres dan kecemasan Anda. Kedua, tetapkan batas yang sehat untuk mengelola arus informasi COVID-19. Ketiga, buat tujuan realistis untuk menjaga hidup Anda di jalur yang tepat selama pandemi ini. Keempat, pelajari tentang strategi dan alat untuk mengelola pikiran cemas dan khawatir terkait COVID-19. Kelima, terhubung dengan komunitas online yang suportif dan rahasia untuk dukungan yang berkelanjutan.

Selain 5 hal di atas, beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres akibat pandemi di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pelajari strategi alternatif yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi stres, 
2. Batasi waktu Anda menonton berita,
3. Tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan tetangga,
4. Temukan cara untuk melayani dan membantu orang lain,
5. Carilah hal positif dalam situasi saat ini,
6. Cari bantuan profesional bila perlu.

Mindfulness atau berkesadaran adalah kekuatan yang membantu kita menavigasi The Next Normal. Mindfulness adalah keadaan mental yang dicapai dengan memusatkan kesadaran seseorang pada saat sekarang, sementara dengan tenang mengakui dan menerima perasaan, pikiran, dan sensasi tubuh seseorang, digunakan sebagai teknik terapi.

Banyaknya pengabaian dan kurangnya investasi untuk mengatasi kebutuhan kesehatan mental telah dimunculkan oleh pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pemerintah harus meletakkanya di pusat dan depan dalam upaya penanganannya. Di sisi lain, perusahaan dan organisasi sekarang memberikan perhatian lebih untuk melindungi kesehatan mental, kesejahteraan karyawan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk The Next Normal. Kita membutuhkan strategi kesadaran mental yang membantu diri, keluarga, dan organisasi menuju The Next Normal. Strategi-strategi ini harus fokus pada pengurangan stres dan kecemasn.

Peran Teknologi dalam Menyelesaikan Masalah Mental
Dampak buruk lain dari COVID-19 yang akan kita hadapi di antaranya adalah perasaan kesepian yang berdapak pada produktivitas individu. Tantangan adalah bagaimana kita mampu menjaga peran sosial kemasyarakatan atau community support tetap hadir selama pandemi COVID-19. Dalam hal ini, teknologi virtual atau augmented reality akan bisa sangat membantu.

Kebutuhan akan layanan kesehatan mental juga meningkat di masyarakat, di antaranya eMindful. Penyedia program kesadaran mental virtual langsung mengalami pertumbuhan cepat sejak wabah COVID-19. Pendaftaran baru meningkat 600% dengan keterlibatan dalam solusi meningkat 212% dari periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, saya yakin ke depan dibutuhkan berbagai layanan kesehatan mental jarak jauh dengan penggunaan teknologi digital untuk mengatasi berbagai masalah di atas.[ind]

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

ACT Usung Labbaik Berqurban Terbaik, Targetkan 700 Ribu Hewan Kurban

Next Post

Protes Besar-besaran Menentang Pembongkaran Pemakaman Islam di Yafa

Related Posts

6 Manfaat Penting MPASI bagi Kesehatan si Kecil

6 Manfaat Penting MPASI bagi Kesehatan si Kecil

March 7, 2021
Delapan Sayuran yang Baik Dikonsumsi saat Program Hamil

Delapan Sayuran yang Baik Dikonsumsi saat Program Hamil

March 6, 2021
Lebih Sehat dan Mengenyangkan, Ini 5 Makanan Mengandung Karbohidrat Pengganti Nasi

Lebih Sehat dan Mengenyangkan, Ini 5 Makanan Mengandung Karbohidrat Pengganti Nasi

March 5, 2021
3 Alasan Alpukat Baik untuk Sarapan Pagi Keluarga

3 Alasan Alpukat Baik untuk Sarapan Pagi Keluarga

March 4, 2021
Ini Bahaya Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

Ini Bahaya Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

March 3, 2021
Ini Alasan Perempuan Sering Mengalah

Ini Alasan Perempuan Sering Mengalah

March 2, 2021
Mengenal 4 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia

Mengenal 4 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia

March 1, 2021
Kata Dokter soal Organ Tubuh Utama setiap Mesin Kecerdasan

Kata Dokter soal Organ Tubuh Utama setiap Mesin Kecerdasan

March 1, 2021
Mengenal Laringomalasia pada Bayi, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Mengenal Laringomalasia pada Bayi, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

February 26, 2021
Mengenal Okra atau Oyong, Sayur yang Kaya Manfaat

Mengenal Okra atau Oyong, Sayur yang Kaya Manfaat

February 22, 2021
Next Post

Protes Besar-besaran Menentang Pembongkaran Pemakaman Islam di Yafa

Kementerian Islam Saudi Mulai Gunakan WhatsApp untuk Tingkatkan Pelayanan

Terbaru

Semoga Bisa Kembali Sekolah Juli Tahun Ini

Semoga Bisa Kembali Sekolah Juli Tahun Ini

March 8, 2021
Richie’s Garden Resto, Nikmatnya Kuliner Nusantara dan Indahnya Gunung Salak

Apa Arti Kesederhanaan Bagi Anda?

March 8, 2021
Bercermin dengan Yang Lebih Buruk

Bercermin dengan Yang Lebih Buruk

March 8, 2021
Tiga Resep Sayur Lodeh, Enak dan Segar

Tiga Resep Sayur Lodeh, Enak dan Segar

March 8, 2021
Mahasiswa Muslim Taiwan Mengembangkan Wahdapp untuk Membantu Muslim Shalat Berjamaah

Mahasiswa Muslim Taiwan Mengembangkan Wahdapp untuk Membantu Muslim Shalat Berjamaah

March 8, 2021
IHRI Gandeng BAZNAS Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Masyarakat Terdampak Bencana

IHRI Gandeng BAZNAS Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Masyarakat Terdampak Bencana

March 8, 2021
Cara Membuat Peta Dakwah Sebuah Daerah

Cara Membuat Peta Dakwah Sebuah Daerah

March 8, 2021
Jangan Hina Kebaikan Sedikit pun

Jangan Hina Kebaikan Sedikit pun

March 8, 2021
9 Manfaat Alquran Mengatur Masalah Keluarga

9 Manfaat Alquran Mengatur Masalah Keluarga

March 8, 2021
Beasiswa S-1 di Oregon State University Dapat Potongan Uang Kuliah Rp115 Juta per Tahun

Beasiswa S-1 di Oregon State University Dapat Potongan Uang Kuliah Rp115 Juta per Tahun

March 8, 2021

Terpopuler

  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jerat Investor Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lawan Propaganda Islamofobia dengan Ilmu Jurnalistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tenun NTB Diperkenalkan dalam Virtual Pra Lombok Sharia Festival 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga