ChanelMuslim.com – Kanker paru masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Onkologi Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. dr. Elisna Syahruddin.
“Kematian karena kanker paling banyak paru,” kata Elisna pada acara “Peluncuran Layanan Digital PULIH” dalam rangka Hari Kanker Paru Sedunia secara daring di Jakarta, dikutip dari Antaranews, Rabu (28/7).
Elisna menjelaskan, kanker paru-paru dapat terjadi ketika beberapa sel di paru-paru mengalami perubahan yang membuat sel tersebut tumbuh dan berkembang di luar kendali. Pertumbuhan sel ini akan membentuk sebuah benjolan atau biasa disebut tumor.
“Memang kematian utama karena sebagian besar ketemu arenanya sudah di step lanjut. Malah ketemunya di 80 persen, 20 persen ketemunya itu insidentil. Misal, orang lagi check up tiba-tiba ketemu benjolan gitu,” kata dia menjelaskan penyakit paru-paru banyak ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Waspada Kanker Paru karena Tak Bergejala
Kanker Paru jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Karena sulit untuk menemukan gejala awal, penyebab kematian akibat kanker paru-paru menempati posisi pertama di Indonesia. Sedangkan tingkat terjadinya kasus akibat kanker paru-paru menduduki posisi ketiga.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, kanker paru-paru menjadi isu yang sangat dibicarakan saat ini karena perkembangan terapi yang mengalami peningkatan yang lebih pesat.
Walaupun dari segi penelitian, pendidikan dan melakukan diagnosa, para dokter di Indonesia sudah terbilang mampu dan baik, namun obat yang dapat digunakan belum tersedia.
“Jadi transformasi bahannya yang belum ada, kalau pengetahuan semuanya sama. Tapi aksesnya yang belum sama. Kalau saya ke Singapura dapat obatnya, tapi kenapa di Indonesia tidak dapat. Barangnya tidak ada di Indonesia. Itu permasalahannya,” ungkap Elisna terkait obat untuk kanker paru-paru di Indonesia saat ini.[ind]