ChanelMuslim.com – Tanggal 29 Juni menjadi peringatan Hari Keluarga Nasional. Dalam rangka menyambut hari tersebut, sudah selayaknya kita memperhatikan bagaimana indikator keluarga yang sehat itu, terlebih lagi pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Baca Juga: Sambut Hari Keluarga Nasional dengan Membersamai Orangtua
Hari Keluarga Nasional sebagai Ajang Mencapai Keluarga Sehat
Dilansir alodokter.com, secara definisi, keluarga sehat adalah keluarga yang setiap individunya berada dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi fisik maupun mental, sehingga dapat hidup normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat lainnya.
Guna mencapai keluarga sehat, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai keluarga sehat, antara lain kesehatan ibu dan anak, kondisi penyakit menular dan tidak menular, lingkungan rumah dan sekitarnya, kesehatan jiwa, serta gaya hidup.
Dalam Hari Keluarga Nasional ini, mari bersama dengan keluarga kita masing-masing untuk berusaha mencapai indikator keluarga sehat ini.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memecah aspek tersebut menjadi 12 indikator keluarga sehat.
-Keluarga mengikuti program keluarga berencana
Tujuannya memastikan setiap anak mendapat ASI yang cukup dan pola asuh yang optimal sehingga bisa menjadi anak yang sehat dan cerdas.
-Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang memadai akan mendukung proses persalinan yang aman dan minim risiko komplikasi kehamilan.
-Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Imunisasi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal baginya, seperti polio, campak, dan difteri.
-Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
ASI dapat melindungi bayi dari beragam penyakit serta mendukung perkembangan tubuh dan otaknya secara optimal, sehingga ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
-Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak agar selalu baik, sehingga apabila balita terkena penyakit, kita bisa mendeteksinya sejak dini.
-Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Tuberkulosis yang tidak ditangani dengan benar berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan penularan ke orang-orang terdekat.
-Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Dampak yang terjadi akibat hipertensi bisa fatal, sehingga bisa memengaruhi keadaan suatu keluarga.
Baca Juga: Selamat Hari Keluarga Nasional 2017
Tidak Ada yang Merokok dan Mempunyai Air Bersih
-Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Apabila ada anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda gangguan jiwa, seperti perubahan emosi atau perilaku, temani dan bujuk dia untuk segera berobat ke psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat.
-Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Walau hanya satu orang yang merokok di rumah, asapnya bisa dihirup anggota keluarga lain dan membuat mereka menjadi perokok pasif.
Perokok jenis ini sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif.
-Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Dengan menjadi anggota program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan, tanpa harus memikirkan biaya. Ini juga bisa menjaga keadaan finansial keluarga
-Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit infeksi.
-Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Setiap anggota keluarga diharuskan selalu buang air besar dan buang air kecil di jamban atau toilet. Selain membuat lingkungan bersih dan tidak berbau, langkah ini juga dapat membantu mencegah penyakit infeksi.
Sahabat Muslim, itulah indikator keluarga sehat. Apakah keluarga Sahabat Muslim semua sudah memenuhi 12 indikator di atas? Apabila belum, mari bersama-sama mewujudkan keluarga yang sehat, baik secara fisik maupun mental. [Cms]