MUNGKIN Sahabat pernah mendengar berita seorang perempuan yang hamil dan melahirkan hanya dalam 1 jam. Ahli Ginekologi Profesor Ali Baziad mengatakan bahwa fenomena seperti itu tidak dikenal dalam dunia medis dan tidak pernah ada.
Prof. Ali mengatakan kehamilan seperti itu biasanya ditemui pada keluarga yang bermasalah dan ada sesuatu yang ditutupi.
“Jadi, dia hamil, bayi lahir besar juga pasti merasakan perutnya hamil. Enggak mungkin enggak [merasakan kehamilan]. [Bisa jadi] ada sesuatu yang ingin ditutupi. Ini sering kami temui pada pasien yang ada masalah dalam keluarga,” kata Ali, Senin (15/2), dilansir dari cnnindonesia.
Sebagaimana diketahui, seorang perempuan di Cianjur dikabarkan melahirkan usai hamil dalam waktu satu jam saja. Sebelum melahirkan, perempuan tersebut bahkan tak menunjukkan kondisi kehamilan pada umumnya.
Baca juga: Efek Puasa Ibu Hamil dalam Membentuk Keimanan Anak Sejak Dini
Hamil dan Melahirkan dalam Satu Jam, Ini Kata Ginekolog
Peristiwa yang terjadi pada Siti Jaunah (25) itu pun viral dan menjadi bahan perbincangan masyarakat. Banyak orang mempertanyakan hal tersebut. Saat terungkap, Siti merasakan perutnya sakit. Sekitar 30 menit kemudian, perutnya membuncit beberapa saat dan tidak lama kembali kempis. Tak berapa lama kemudian, dengan bantuan bidan, proses persalinan terjadi dan seorang bayi perempuan lahir dengan keadaan normal.
Beberapa bulan sebelumnya, Siti baru saja bercerai dengan sang suami. Kehamilan mendadak ini terjadi saat Siti baru melalui masa iddah.
Menurut Prof. Ali, ada beberapa perempuan yang tidak merasakan gejala hamil pada umumnya seperti pusing, mual, dan muntah selama masa kehamilan.
Namun, Ali menegaskan, hal itu tak mungkin terjadi selama sembilan bulan masa kehamilan.
Dalam peristiwa tersebut, Siti juga dikabarkan mengalami masa haid yang lancar pada setiap bulannya.
Namun, Ali curiga jika darah yang keluar sebenarnya bukan merupakan darah haid, melainkan pendarahan yang terjadi pada ibu hamil.
Ali menegaskan bahwa jika perempuan mengalami haid tiap bulan, dalam ilmu kedokteran, perempuan dinyatakan tidak hamil.
“Kalau haid tiap bulan, enggak mungkin hamil. Jangan-jangan pendarahan,” kata Ali.
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Siti mengalami sindrom impostor.
Sindrom itu merupakan sindrom yang membuat seseorang merasa dirinya tidak pantas meraih kesuksesan atau hal-hal yang diinginkan.
Bagi pengidap sindrom impostor, kehamilan dianggap sebagai sesuatu yang tidak nyata.
Akan tetapi, kata Ali, jika mengalami sindrom impostor pun, ibu hamil akan tetap akan merasakan kehamilan. Dalam ilmu kedokteran, janin usia 5 bulan akan menunjukkan gerakan di perut.
“Padahal sebenarnya bayinya gerak, tapi pada orang tertentu ada satu dua hal [masalah] sehingga mungkin dia enggak kasih informasi,” katanya.
Dalam Islam, kehamilan adalah sebuah anugerah sekaligus tanggung jawab akan melahirkan generasi muslim yang tangguh.
Kehamilan tidak seharusnya menjadi beban bagi setiap perempuan dan sudah menjadi sunnatullah serta fitrah seorang perempuan untuk mengandung dan melahirkan.
Karena itu, kehamilan yang terjadi, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan sebaiknya tetap disambut dengan hati gembira dan rasa syukur kepada Sang Pencipta. [ind]