ChanelMuslim.com – Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) RS Persahabatan Jakarta dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), M.Sc, Ph.D mengatakan virus bermutasi untuk mempertahankan hidupnya. dr. Erlina hadir di webinar bersama Tim Dokter Muslimah Wahdah Islamiyah.
Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat bekerja sama dengan tim edukasi covid dan Tim dokter Muslimah Wahdah Islamiyah menggelar webinar dengan tema Meretas Covid Varian Delta, Bagaimana Perilaku kita yang digelar pada Ahad (25/7) via zoom meeting.
Dalam pemaparannya, dr. Erlina menjelaskan bahwa penularan varian delta tiga lebih cepat varian Covid-19 yang pertama.
“Kenapa virus bisa bermutasi? Karena seperti antibodi, kita juga bertahan dan memerangi virus. Virus, makhluk yang tidak punya otak rupanya juga bermutasi untuk bertahan hidup dalam tubuh kita. Jika virus bisa bermutasi, hendaknya kita manusia yang memiliki budi, pikiran dan otak harus juga bisa bermutasi pada gaya hidup baru yang lebih bersih, sehat,“ ungkap dr. Erlina di hadapan 5.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia itu.
Baca Juga: Kisah Mualaf Dokter Carissa Mendapatkan Hidayah Lewat Pandemi Corona
Dokter Spesialis: Virus Bermutasi untuk Mempertahankan Hidupnya
Menurut dr. Erlina, protokol kesehatan menyikapi varian delta masih sama dengan virus sebelumnya.
“Wajib cuci tangan, wajib pakai masker, wajib jaga jarak aman 2 meter, hindari keramaian dan tetap di rumah. Dua poin terakhir boleh dilonggarkan jika terpaksa, namun tetap menjaga tiga poin pertama, yaitu jaga jarak, pakai masker, cuci tangan. Meskipun pakai cadar, tetap pakai masker,” tambahnya.
Dokter Erlina juga menganjurkan untuk vaksinasi. Vaksin sangat bermanfaat, meskipun ada resiko seperti gumpalan darah pada sebagian orang akan terjadi, tapi itu masih bisa diatasi.
“Dengan melakukan vaksin, bukan jaminan bahwa kita tidak akan terpapar virus. Tetap akan terpapar, namun gejalanya menjadi lebih ringan sehingga tidak begitu membutuhkan perawatan RS. Selain itu, resiko kematian akan berkurang,” tegas dr. Erlina.
Varian delta tidak memilih usia. Resiko dan gejala akan tetap sama menjangkau pada semua jenjang usia, baik anak-anak hingga usia tua. Virus Covid-19 varian ini juga beresiko kematian pada orang yang memiliki komorbit atau penyakit bawaan.
Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Karmila, Sp.Gk menganjurkan peserta untuk menjaga pola makan, pola tidur, hindari stres, pilah-pilih informasi yang dibaca, serta merutinkan berjemur.
“Pukul sebelas hingga pukul satu adalah waktu yang baik untuk memperoleh vitamin D. Namun, jika beresiko pada kulit, bisa melakukannya di bawah jam tersebut,” ujar dr. Karmila.[ind]