• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 2 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

BRIN Perkenalkan Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Penyakit Malaria

April 26, 2023
in Healthy, Unggulan
BRIN Perkenalkan Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Penyakit Malaria

foto: pixabay

77
SHARES
589
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SAHABAT, ternyata Artificial Intelligence dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit malaria. Wah, menarik ya? Bagaimana cara kerjanya? Yuk, kita simak.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi penyakit malaria bertepatan dengan Hari Malaria Dunia.

Dikutip dari akun @brin_talentarisetinovasi, (25/04/2023), malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles terinfeksi.

Terdapat beberapa gejala malaria seperti demam, mual, muntah, sakit kepala, dan kelelahan.

Gejala yang terlalu umum, membuat kita harus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui secara pasti apakah memang terinfeksi Plasmodium atau tidak karena jika telat saja, terdapat kemungkinan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Di Hari Malaria Dunia ini, BRIN berbagi informasi terkait terobosan baru dalam mendeteksi malaria.

Bukan secara manifestasi klinis atau mikroskopik, melainkan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) bernama Computer Aided Diagnostic System.

Computer Aided Diagnostic System pada riset ini digadang-gadang memiliki kecepatan deteksi yang tinggi dengan akurasi yang baik.

Mau tahu lebih lanjut tentang pemanfaatan Artificial Intelligence untuk mendeteksi penyakit malaria?

BRIN Perkenalkan Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Penyakit Malaria

Yuk simak bersama pada #researchpedia edisi “Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Penyakit Malaria”.

Baca juga: 4 Provinsi Indonesia Bebas Malaria

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Talenta Riset Inovasi BRIN (@brin_talentarisetinovasi)

Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk mendeteksi penyakit malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang sel darah merah dan ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Dalam waktu 10-15 hari setelah infeksi awal oleh gigitan nyamuk, gejala sakit kepala, demam, dan menggigil akan muncul.

Ini merupakan gejala umum yang sulit untuk diidentifikasi sebagai malaria, oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa jenis pemeriksaan dan diagnosa malaria, antara lain melalui manifestasi klinis, mikroskopis, rapid diagnostic test, polymerase chain reaction, computer aided diagnostic system.

Pemanfaatan Ai pada deteksi malaria

Computer-aided diagnosis (CADx) adalah sistem berbentuk Artificial Intelligence (AI) yang digunakan untuk menginterpretasikan gambar medis

dan menganalisis kemungkinan terjadinya penyakit atau jenis kelainan apa pun. Analisa yang dihasilkan dari teknologi AI ini digunakan sebagai alat bantu untuk membuat diagnosis.

CADx System untuk deteksi malaria

CADx dalam mendeteksi penyakit malaria dikembangkan untuk mempercepat dan menjaga akurasi diagnosis.

Metode ini lebih efektif dibandingkan metode mikroskopis yang membutuhkan interaksi manusia terlatih, waktu yang lebih lama, serta kerentanan terhadap kesalahan.

Cara kerja Artificial Intelligence pada sistem CADx adalah dengan menganalisa blood smears microphotograph secara otomatis memanfaatkan fitur ekstraksi Morpho-geometrical sebagai diagnosis malaria.

Kok bisa otomatis, bagaimana caranya?

Periset BRIN, Anto Satriyo Nugroho berkolaborasi dengan beberapa periset BRIN lainnya dari PR Biologi Molekuler Eijkman, serta periset dari Swiss German University,

melakukan penerjemahan dalam bahasa algoritma pada pengetahuan mikroskopis terhadap identifikasi spesies dan tahapan diferensiasi kehidupan plasmodium untuk identifikasi malaria dengan bantuan geometri komputasi.

Riset ini menjadi gebrakan baru yang dapat memudahkan para petugas medis dalam mendiagnosa apusan darah untuk deteksi malaria serta mengklasifikasi jenis Plasmodium dan tahapan diferensiasi kehidupannya secara otomatis.

Bagaimana hasilnya? Riset ini juga menjadi sebuah metode baru dalam pemeriksaan dan diagnosa pada penyakit malaria.

Didesain serta dialgoritmakan berdasarkan pengetahuan mikroskopis pada analisa blood smears, sistem CADx ini mampu mendeteksi jenis dan tahapan hidup Plasmodium 23 kali lebih cepat (41,45 detik).

Skor pada Positive Predictive Value adalah 77,14% , sensitivity score sebesar 84,37% dan skor pada models’ accuracy (F1) sebesar 80,60%.

Keren ya jika teknologi memudahkan manusia dalam mendeteksi penyakit malaria ini. Semoga terus dapat dikembangkan.[ind]

Tags: BRIN Perkenalkan Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Penyakit Malaria
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Qur`an Kemenag Tambahkan Fitur Bahasa Isyarat dan Daerah

Next Post

Pelantun Nasyid Texas, Sidi Mu’adh al-Nass, Meninggal Dunia

Next Post
Pelantun Nasyid Texas, Sidi Mu'adh al-Nass, Meninggal Dunia

Pelantun Nasyid Texas, Sidi Mu'adh al-Nass, Meninggal Dunia

Kapan kalimat masyaallah diucapkan?

Kapan Kalimat Masyaallah Diucapkan?

Islam Tidak Identik dengan Arab

Harta Itu kadang Mengeraskan Hati

  • Dari Khitan Massal hingga Palestina: Bahagianya Merayakan Dampak

    Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5182 shares
    Share 2073 Tweet 1296
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    4013 shares
    Share 1605 Tweet 1003
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3240 shares
    Share 1296 Tweet 810
  • Muscab Salimah Bojonggede Tuai Banyak Apresiasi

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Bedah Kepribadian di Sekolah Pranikah, Salimah Tulungagung Ajak Peserta Mengenal Diri Sebelum Menikah

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7670 shares
    Share 3068 Tweet 1918
  • Nasi Kebuli Ayam Istimewa

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Pernikahan Fiki Naki dan Tinandrose Menarik Perhatian Publik

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Korban Meninggal Akibat Banjir Sumatera Bertambah Menjadi 442 Orang

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga