MITOS tentang perilaku orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda ingin bunuh diri banyak tersebar di masyarakat kita. Mitos ini tentu semakin memperparah kondisi mereka yang berniat untuk bunuh diri.
Menangani orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri membutuhkan pendekatan yang tepat, saran-saran berdasarkan psikologi harus diterapkan, alih-alih tercebur dalam mitos.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala ADHD Pada Anak, Jangan Termakan Mitos
Benarkah Orang yang Ingin Bunuh Diri Hanya Mencari Perhatian? Kenali 7 Mitos Tentang Bunuh Diri
Berikut ini mengenai bunuh diri berserta klarifikasinya dari Dr. Sadersan Onie dalam Booklet yang ia tulis berjudul Indonesian Mental Health First Aid:
1. Membicarakan bunuh diri justru akan mendatangkan ide tersebut bagi lawan bicara.
Padahal, penelitian menunjukkan bahwa membicarakan hal itu justru mendatangkan hal positif. Jangan menjadi tidak peka, tetapi juga jangan menghindari topik tersebut.
2. Orang yang ingin bunuh diri hanya mencari perhatian orang
Orang-orang yang pernah mengungkapkan niatnya mempunyai risiko lebih besar untuk bunuh diri dan melukai diri sendiri. Lebih baik mencegah daripada menyesal.
Berdasarkan pengalaman Dr. Sadersan, ketika kita kelelahan atau mengalami burnout, seringkali kita kurang serius menanggapi tanda-tanda yang ada.
Mengenai hal ini, orang-orang yang menyampaikan niatnya tidak dianggap akan sungguh- sungguh melakukannya.
Sangat disayangkan, sebab seringkali mereka benar-benar melakukannya, dan ini adalah tanda mereka untuk mencari pertolongan.
3. Hanya orang yang sakit mental saja yang mau butuh diri
Tidak semua orang yang sakit mental bunuh diri, demikian juga sebaliknya. Ini adalah soal saling menolong pada masa-masa sulit.
4. Orang-orang yang berniat bunuh diri tidak tertolong dan pasti akan bunuh diri.
Kenyataannya, bunuh diri seringkali disertai ambivalensi. Dengan kata lain, banyak dari mereka tidak yakin dan tanggap terhadap pertolongan.
Dalam sebuah kasus terkenal, Kevin Berthia yang berniat bunuh diri di depan umum mengatakan bahwa jika ada satu saja dari ratusan orang yang lalu-lalang menghampirinya, itu akan menunjukkan bahwa dia mempunyai kemampuan untuk memilih hidup.
5. Orang-orang yang berniat bunuh diri akan selalu ada pemikiran bunuh diri
Episode bunuh diri seringkali adalah saat yang singkat akan dorongan yang tinggi. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang besar, hal ini akan berlalu.
6. Bunuh diri disebabkan oleh kurangnya iman atau berdoa.
Dorongan untuk bunuh diri disebabkan oleh banyak faktor, sehingga hanya dengan berdoa saja tidak akan diselesaikan.
Seperti kalau orang sakit radang perlu ke dokter, maka isu tentang depresi, kecemasan atau bunuh diri juga perlu bantuan professional.
7. Bunuh diri adalah takdir
Kita tidak bisa dengan mudah mengatakan seseorang yang ingin bunuh diri adalah takdir sebelum kita berusaha mencegahnya. Tetapi, dengan penanganan yang baik semua hal pasti berlalu.
Sahabat Muslim, jika kamu melihat orang-orang terdekat kamu berada di masa-masa sulit segera ulurkan tanganmu tanpa menghakimi. [Ln]