BEBERAPA penyakit yang bisa diatasi atau dicegah dengan konsumsi terong. Manfaat terong bagi kesehatan cukup banyak, tapi masyarakat tidak menyadari akan hal ini.
Masyarakat Indonesia biasanya mengolah dan menyajikan terong hanya untuk kebutuhan menu makanan sehari-hari saja.
Padahal, di dalam terong, ada banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, yang bisa menyehatkan dan mengatasi beberapa gangguan penyakit.
Baca juga: Lima Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Daun Kersen
Beberapa Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Konsumsi Terong
Berikut beberapa manfaat sering makan terong:
Turunkan risiko kanker dan diabetes
Terong mengandung dua jenis bahan kimia antioksidan yang disebut polifenol yaitu antosianin, yang sebagian besar terdapat pada kulit terong, dan asam klorogenat, yang sebagian besar terdapat pada daging buahnya.
Baik antosianin maupun asam klorogenat bertindak seperti antioksidan dalam tubuh kamu. Antioksidan membantu tubuh kamu menyingkirkan hal-hal yang disebut spesies oksigen reaktif atau ROS, yang merupakan produk limbah dari hal-hal yang merusak yang terpapar pada lingkungan, entah itu polutan di udara, air, atau tanah, sinar UV dari Matahari,
Ketika kadar ROS dalam tubuh kamu terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan peradangan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan sel, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan merusak DNA.
Antosianin dan asam klorogenat di dalam terong membantu menjaga tubuh kamu agar tidak memproduksi terlalu banyak ROS, sehingga meminimalkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit kanker dan diabetes.
Cegah penyakit jantung
Terong dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung. Antosianin membantu mencegah oksidasi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri. Efek samping ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Cegah alzheimer
Terong dapat melindungi tubuh dari gangguan neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer, jenis demensia yang paling umum terjadi pada lansia.
Terong merupakan sumber nasunin, yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang menyebabkan penuaan dini dan penyakit.
Nasunin adalah antioksidan yang mengurangi peradangan di otak. Nasunin juga dapat meningkatkan aliran darah dan sinyal di antara sinapsis, tempat koneksi dan komunikasi sel-sel saraf.
Menstabilkan gula darah
Sayuran non-tepung seperti terong memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah, yang berarti sayuran ini meningkatkan gula darah Anda secara perlahan, tidak secara membabi buta.
Penderita diabetes dapat memilih makanan rendah GI untuk mencegah lonjakan gula darah. Serat yang ditemukan dalam terong juga membantu mengontrol gula darah. Serat memperlambat penyerapan gula, yang dapat mencegah lonjakan gula.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cegah risiko cacat lahir
Terong kaya akan mineral dan vitamin, termasuk mangan, folat, dan kalium. Dalam sistem tubuh, mangan sangat diperlukan untuk pemecahan karbohidrat, kolesterol, dan glukosa (gula).
Mangan juga membantu pembentukan tulang dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Folat membantu produksi DNA dan sel darah merah, sehingga mencegah cacat lahir selama kehamilan.
Sedangkan kalium adalah elektrolit yang membantu fungsi jantung, otot, dan saraf, sehingga membuat organ-organ itu sehat.
Mengatasi obesitas
Jika dimakan sering, terong bisa membantu mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas. Terong adalah sayuran yang tidak bertepung dan rendah karbohidrat.
Dalam porsi satu cangkirnya, kira-kira seukuran bola bisbol, terong hanya mengandung 5 gram karbohidrat saja.
Terong juga mengandung banyak serat yang bisa menambah rasa kenyang pada makanan kamu. Imbasnya, kamu tak mudah lapar selepas makan terong. [Din]