• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 21 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

8 Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome

Agustus 12, 2024
in Healthy, Unggulan
8 Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome

8 Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome (foto: pixabay)

104
SHARES
803
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

EMPTY nest syndrome, apakah kamu pernah mendengar istilah ini? Ustaz yang juga psikolog, Muhammad Iqbal, Ph.D., (Asisten Profesor Universitas Paramadina) menjelaskan sindrom ini sebagai berikut.

Konflik antara mertua dan menantu sering sekali merusak hubungan rumah tangga, bahkan ada banyak kasus pasangan bercerai karena masalah hubungan menantu dan mertua yang tidak harmonis.

Konflik antara mertua dan menantu selalu terjadi karena perbedaan cara pandang, perbedaan nilai, usia dan budaya bahkan karena perbedaan latar belakang keluarga serta status sosial.

Menantu menganggap mertuanya melakukan intervensi alias ikut campur dengan urusan rumah tangganya, mulai dari ikut campur soal urusan dapur, pengasuhan anak hingga tata kelola rumah tangga.

Ibu mertua dianggap terlalu mengatur dan akhirnya merusak keharmonisan rumah tangga.

Mertua menganggap menantu perempuan tidak cekatan, tidak pandai mengurus anak serta kurang hormat kepada mertuanya.

Ibu mertua sering mengomel dan menasihati anak dan menantunya atau bahkan bertindak aneh, seperti pura-pura sakit atau mencoba mencari perhatian anak dan menantu dengan berbagai cara.

Mertua menganggap dirinya sebagai ibu yang berpengalaman, yang sudah merasakan asam garam kehidupan dan telah sukses mendidik anaknya, ia ingin mempraktikkan pengalaman dan keahliannya kembali kepada cucunya dan menantunya.

Anak laki-laki akhirnya menghadapi dilema dan bingung, mana yang harus dipilih antara istri dan ibu kandung.

Karena istri juga memiliki ego dan harga diri, dia tidak mau direndahkan dan tidak dihargai.

Demikian juga ibu, ia ingin tetap diperhatikan, dihargai dan anaknya harus menurut dengan arahannya, lalu sebenarnya apa yang terjadi?

Empty Nest Syndrome

Empty Nest Syndrome adalah sebuah kondisi psikologi yang ditandai dengan perasaan kehilangan, sedih, kesepian, dan hampa yang banyak dialami lansia.

Ketika seorang kehilangan anaknya yang sudah dewasa meninggalkan rumah karena sudah mandiri atau sudah memulai kehidupan baru menikah dengan pasangan hidupnya.

Empty Nest Syndrome lebih sering ditemukan pada wanita atau ibu sebab ibu adalah pengasuh pertama dari anak-anaknya.

Empty Nest Syndrome atau sindrom kandang kosong pertama kali dikenalkan oleh Dorothy Canfield tahun 1941 yang diambil dari fenomena seekor induk burung di sangkar yang terbiasa mencari makan dan memberi makan anaknya.

Lalu ketika anaknya sudah bisa terbang dan mencari makan sendiri, induk burung akan berteriak kehilangan karena ia tidak bisa lagi memberi makan anaknya.

Dalam hubungan mertua dan menantu, kondisi ini jarang disadari para anak dan menantu, bahwa ibu mereka mengalami empty nest syndrome tersebut dan malah menganggap Ibu mertuanya jahat dan karena mencoba mendominasinya.

Situasi ini semakin berat bila seorang ibu yang mengalami Empty Nest Syndrome disertai fase menopause bersamaan, post power syndrome setelah pensiun dan kehilangan pasangan hidup (suami), sehingga emosinya tidak stabil dan sulit mengendalikan perasaan kesepian dan kehilangan,

maka ia akan berusaha mencari-cari perhatian sehingga menantu perempuan akan menjadi sasaran perasaan negatifnya dan dianggap penyebab ia mengalami kesepian.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex

8 Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome

Empty Nest Syndrome bukanlah gangguan psikologi, namun bila dibiarkan dan diabaikan, dampat menimbulkan masalah kesehatan mental dan gangguan psikologi pada lansia,

seperti stres, gangguan kecemasan, depresi hingga gangguan mental lainnya, untuk itu ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi situasi ini:

1. Perhatian anggota keluarga sangat penting

Dukungan keluarga, kebersamaan serta kehangatan membuat hidup mereka lebih bermakna, komunikasi yang sehat dan sering berkumpul bersama bisa membuat seorang ibu merasa hidupnya berharga dan terhindar dari kesepian.

2. Walaupun sudah berpisah rumah, anak dan menantu harus sering mengunjunginya

Ataupun mengajak tinggal bersama bila memungkinkan, karena orang tua adalah “surga” dan ladang pahal bagi anaknya, ini adalah kesempatan untuk bisa berbakti kepada orang tua.

Terkadang Ketika seorang ibu/ayah ditinggal mati pasangannya, banyak anak yang melarang untuk menikah lagi, karena takut menambah masalah ataupun persoalan harta,

namun banyak anak yang membiarkan orang tuanya sendiri, jarang dijenguk sehingga mereka kesepian dan mengalami kehilangan makna hidup.

3. Kembali berkarya dalam berbagai kegiatan agama dan sosial

Pengajian, olah raga rutin bersama lansia, serta dekatkan mereka dengan teman-temannya yang membuatnya ada kesibukan dan aktivitas yang membuatnya setiap hari merasa tetap berharga.

Aktivitas rutin mengecek Kesehatan juga sangat penting bagi lansia agar mereka merasa aman dan terjaga

4. Bila ia memberi nasihat, dengar dengan baik

Jangan sering membantah, karena ia ingin didengarkan, khususnya menantu, pandai-pandailah mendekatkan diri, menghibur serta sering ajak jalan untuk mengurangi rasa kesepiannya.

Jangan anggap mertua jahat, namun pandanglah mereka sebagai orang yang memerlukan perhatian dan kasih sayang.

5. Sering-seringlah berkomunikasi dan menelponnya

Bawakan hadiah yang ia suka serta ceritakan berita-berita baik yang kamu alami sehingga membuatnya bahagia serta jangan lupa dekatkan ia dengan cucunya, biarkan ia bermain dan dekat dengan cucunya.

6. Tetap jaga silaturahim

Dan sambungkan dengan teman dan keluarga besarnya sehingga mereka bisa bercerita, bercengkrama tentang masa lalu dan capaian-capaian yang sudah diraihnya.

7. Sensitiflah dengan perasaannya

Ketika bertemu lebih banyak mendengar tunjukan sikap hormat, pahaminya bahwa ibu adalah seorang lansia, ingatannya, penglihatannya, pendengarannya sudah menurun.

Jangan “baper” dengan apa yang ia sampaikan, selalu berpikir positif dan sabar menghadapinya

8. Jangan tunda bertemu psikolog

Bila empty nest syndrome ini sudah mengganggu orang lain, membuat diri sendiri sulit menjalin hubungan yang harmonis dan muncul rasa stres atau kecemasan berkepanjangan,

jangan tunda bertemu psikolog/konselor untuk mendapatkan bantuan/ pertolongan psikologis.[ind]

Sumber: www.rumahkonseling.online

Tags: 8 Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome
Previous Post

Festival Tahun Baru Islam Salimah, Momen Muhasabah Perkuat Persaudaraan

Next Post

Ketahui Masjid Pertama Dalam Peradaban Islam

Next Post
Ketahui Masjid Pertama Dalam Peradaban Islam

Ketahui Masjid Pertama Dalam Peradaban Islam

Dewi Sandra Ceritakan Perjalanan Hijrahnya di Festival Tahun Baru Islam Salimah

Dewi Sandra Ceritakan Perjalanan Hijrahnya di Festival Tahun Baru Islam Salimah

Grand Launching Insan Mandiri Academy Siap Cetak Talent Digital yang Profesional dan Mandiri

Grand Launching Insan Mandiri Academy Siap Cetak Talent Digital yang Profesional dan Mandiri

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga