ChanelMuslim.com- Semua pria dan wanita pasti ingin nikah. Tapi, di saat bersamaan ada benturan dengan karir atau pendidikan. Gimana cara ngaturnya?
Berikut ini tips mengatur antara nikah, karir, dan pendidikan. Syukur-syukur tips ini bisa menjadi masukan. Antara lain.
Satu. Kalau kamu pria, tentukan di usia berapa mau nikah. Misal, di usia 25. Kalau target pendidikan S1, maka kamu kira-kira punya waktu satu tahun buat siap-siap nikah. Karena biasanya lulus S1 di usia 24.
Karena itu, ambil persiapan karir saat masuk kuliah. Contoh, cari fakultas yang siap kerja saat lulus kuliah. Kalau nggak, coba berlatih karir saat masih kuliah. Misalnya, bisnis, ngajar privat, part timer, dan lain-lain. Pokoknya, sudah berlatih punya penghasilan bulanan.
Kalau nanti kuliah S1 selesai, nggak bingung-bingung lagi mau nyari penghasilan apa. Setidaknya, sudah punya tabungan buat persiapan nikah. Kan pria yang biayain nikahan.
Dua. Kalau kamu wanita, tentukan usia minimal dan maksimal buat siap nikah. Misalnya, minimal 20 dan maksimalnya 30.
Tentang usia minimal, kalau di usia 20 itu ada yang melamar, ya terima. Nggak masalah meski masih kuliah atau sudah kerja. Dua-duanya bisa sambilan.
Tentang usia maksimal, kalau di usia menjelang 30 itu belum ada yang melamar, perbanyak doa dan ikhtiar. Ikhtiar di sini bukan berarti “ngobral” ya, tapi minta bantuan orang-orang terpercaya untuk bantu-bantu cariin jodoh.
Tiga. Jika selama rentang usia 20 hingga 30 belum ada yang melamar, tuntaskan pendidikan dan karir dengan baik.
Untuk pendidikan, bisa dituntaskan sampai S2. Untuk karir, di rentang usia itu, karir mungkin sudah lumayan. Setidaknya, sudah punya tabungan buat bantu-bantu nikahan nanti.
Empat. Buat wanita lagi, usahakan jangan tentukan usia minimal di angka 27. Bukan karena angka keramat atau tidak, ya. Tapi, untuk ngimbangi pria yang umumnya menargetkan usia minimal di 25. Kan umumnya pria ingin menikah dengan wanita yang lebih muda atau seusia.
Selain itu, angka 27 sepertinya agak dekat dengan 30 yang berarti hanya ada peluang 3 tahun buat ikhtiar lebih giat buat nikah. Hal ini karena kalau sudah lewat 30, yang wanita biasanya agak was-was. Tapi bukan berarti putus asa, ya. Tetap saja, jodoh itu Allah yang ngatur.
Lima. Kalau mau diadu antara nikah, karir, dan pendidikan, untuk wanita sepertinya lebih mengutamakan nikah. Karena karir dan pendidikan bisa sambilan. Bisa dikejar setelah nikah. Tapi, panggilan jodoh tidak bisa sambilan.
Enam. Jangan mudah terbawa arus asyiknya di dunia karir. Memang enak sih: banyak duit, nggak pusing mikirin rumah tangga, tapi dampaknya bisa fatal. Yaitu, nggak terasa kalau usia sudah tidak muda lagi.
Silahkan semangat berkarir di usia 20 hingga 30. Tapi ingat, jangan lupakan nikah. Kalau ada pria soleh datang melamar, ya kenapa harus ditolak. [Mh]