ISLAM justru lebih memujikan orientasi cinta ketimbang orientasi yang didominasi rasa takut. Ada dua fenomena pertemuan manusia dengan Tuhannya.
Situasi pertama, Tuham tampil dihadapan manusia sebagai suatu yang menggetarkan, situasi kedua sebagai suatu yang mempesonakan.
Baca juga: Kehidupan Sesungguhnya untuk Perjuangan Mengalahkan Diri Sendiri
Islam Adalah Agama Berdasar Cinta Kasih
Padahal sebenarnya Islam lebih memujikan pada orientasi cinta ketimbang orientasi yang menakutkan. Hubungan manusia dengan Tuhannya menurut Surat Almaidah (5); 54, Albaqarah (2): 165, 216, inilah salah satunya:
“Adapun orang-orang yang beriman itu sangat dalam kecintaannya pada Allah”.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat lebih dari 99 nama Allah yang menunjukkan kasih sayang Allah. Dalam Al-Qur’an lebih banyak menunjukkan kata cinta dari pada murka Allah.
Allah merupakan dzat yang indah mempesona, serta menimbulkan cinta kasih, ketimbang sebagai suatu misteri dahsyat yang menggetarkan.
Hal ini bukan berarti kita mengabaikan kedahsyatan muka Allah. Dalam suatu hadis Qudsi disebutkan Allah berfirman, “Sesungguhnya kasih sayangku mendahului murkaku”.
Allah menetapkan atas diri-Nya sifat Pengasih (Rahmat), serta mengajarkan Rahmat-Nya, “Seluas Langit dan Bumi” dan “Meliputi Segala Sesuatu”.
Kalau kita amati seringkali kita mendengarkan ceramah yang lebih menekankan kepada murka Allah, dibandingkan dengan cinta atau Rahmat Allah pada umatnya.
Sehingga umat lebih diarahkan pada hubungan yang takut pada Allah, dibandingkan dengan cinta pada Allah. Tapi sering juga kita melakukan perhitungan pahala disetiap amalan-amalan yang kita lakukan dan meminta Allah memberikan balasannya.
Hal ini bisa mengarahkan pemikiran kita dengan sistem perdagangan atau jual beli kepada Allah, bukannya seharusnya kita melakukan perintah-Nya itu karena cinta kita kepada Allah.
Lebih parah lagi, saat ini semakin banyaknya tayangan-tayangan televisi yang berkedok dakwah Islam, tetapi justru menjerumuskan umat dengan menampilkan setan-setan atau hal-hal yang menakutkan, kekejaman manusia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hal ini bukannya justru mengarahkan manusia untuk mencintai Allah, tetapi justru takut pada Allah justru mengarah kearah syirik yaitu menyekutukan Allah karena banyaknya tayangan mistik atau tampilan setan yang berdampak pada syirik juga.
Hal itu juga dapat menurunkan kepandaian anak-anak daripada berefek pada peningkatan keimanan. Oleh sebab itu, sebaiknya kita menghindari tayangan televisi yang mengarah ke syirikkan, kekejaman dan menyebabkan pola individu yang materialistis. [Din]