ChanelMuslim.com – Meski sudah berkali-kali ke Turki, Oki Setiana Dewi masih merasa baru pertama kali mengunjunginya. Bahkan Oki Setiana Dewi mengaku selalu berdecak kagum akan pesona Turki. Masya Allah.
Qodarullah dalam perjalanan dirinya kali ini, Oki masih setia berbagi cerita di akun Instagramnya @okisetianadewi. Termasuk dengan perjalanan ke Turki kali ini.
“Ini bukan pertama kalinya kami ke Turki. Namun, entahlah pesonanya tak pernah pudar. Kami masih berdecak kagum dengan keindahan arsitektur masjid-masjidnya seolah-olah kami baru melihatnya pertama kali,” tulisannya di unggahan potret dirinya di depan sebuah masjid di Turki, Kamis (24/6/2021).
Bahkan Oki mengaku selalu terpesona dengan Turki.
“Turki selalu membuat terpesona, sebetulnya lebih karena sejarahnya yang luar biasa,” lanjutnya.
Seperti yang kita tahu, tulis Oki di abad ke-14, Turki Utsmani adalah sebuah negara bedasarkan Islam dengan kekuatan terbesar di seluruh dunia yang mencakup 3 benua. Saat itu, Kekaisaran Turki Usmani (Ottoman) menguasai Asia Tengah hingga Eropa.
“Kejayaan dan keruntuhan sudah menjadi sunatullah. Keduanya mendatangkan pembelajaran untuk kita, generasi mendatang, untuk senantiasa mengambil pelajaran dari sisi baiknya dan tak mengikuti dari sisi buruknya,” jelasnya.
Oki bahkan mengajak para pemuda kembali torehkan kejayaan Islam di masa depan.
“Yuk pemuda pemudi Islam, kita bangkitkan kesadaran kita untuk belajar dari masa lalu, bahwa ada sejarah emas di masa lalu yang kembali akan kita torehkan di masa depan! InsyaAllah,” tulisnya lagi.
Baca Juga: Oki Setiana Dewi: Menjadi Istri dan Ibu Tidak Lantas Membuat Pendidikan Terhenti
Catatan Perjalanan Oki Setiana Dewi ke Turki Juni 2021
Bahkan sebelumnya, Oki juga mengunggah ceritanya berkunjung ke Masjid Abu Ayyub Al-Anshari.
Diceritakan Oki Masjid Abu Ayyub Al-Anshari merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Kesultanan Turki Ottoman setelah penaklukan Konstantinopel di tahun 1453. Di dalam kompleks masjid terdapat makam Abu Ayyub al-Ansari.
Abu Ayyub Al Anshari adalah sahabat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam yang paling senior (tua). Sewaktu Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, Nabi singgah dan tinggal di rumah Abu Ayyub Al Anshari selama lebih kurang 7 bulan.
Walaupun berumur paling tua, tapi beliau tidak pernah absen dalam satu peperangan pun. Termasuk pada saat menaklukkan Konstantinopel (Istanbul) , padahal saat itu umurnya 80 tahun.
Ia memegang teguh firman Allah, “Berangkatlah kalian dalam keadaan ringan maupun berat …” (QS at-Taubah [9]: 41).
Beliau wafat di perjalanan dan dimakamkan
di Konstantinopel.
“Para penguasa Ottoman dahulu begitu ingin dikuburkan di area masjid ini. Area Masjid Sultan Ayyub memang memiliki kompleks permakaman tempat orang-orang terpandang, seperti perdana menteri, anggota dewan, petinggi militer, serta cendekiawan Muslim,” tulis Oki bercerita.
Masya Allah, kisah yang indah dan sarat ilmu. [jwt]