ChanelMuslim.com – Besarnya potensi usaha produk fashion dan sumber daya bidang fashion berbasis pondok pesantren di wilayah Banten, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten bersinergi dengan Fashion Designer Wignyo Rahadi menggelar program pelatihan dan pemberdayaan di bidang fesyen untuk para santri Pondok Pesantren Roudlotul Huda di Pandeglang, Banten, dan masyarakat sekitarnya yang telah menjalani usaha konveksi.
Pelatihan bidang fesyen yang disebut Bootcamp Fashion ini merupakan bagian dari program pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren melalui peningkatan kualitas dan kapasitas produk fesyen muslim.
Baca Juga: Kuliah D-2 Gratis di Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi
Fashion Berbasis Santri Pesantren di Banten
Bootcamp Fashion 2020 dilaksanakan pada bulan November 2020 selama 14 hari yang diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari santri pesantren dan beberapa UMKM fesyen binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Banten.
Peserta pelatihan ini dibagi dalam 2 kelas, yaitu kelas desain dan kelas menjahit.
Dengan mengikuti Bootcamp Fashion 2020, peserta ditargetkan dapat merealisasikan sketsa rancangan menjadi busana siap pakai. Selama masa pelatihan, peserta diarahkan membuat tiga jenis busana siap pakai.
Dimulai dari busana dengan desain dasar, selanjutnya busana dengan pengembangan desain seperti pecah pola dan aplikasi lebih dari satu jenis bahan, dan terakhir yang lebih kompleks adalah busana untuk fesyen show.
Peserta Bootcamp Fashion 2020 ditantang untuk mengaplikasikan kain tradisional asal Banten, yaitu Tenun Baduy dan Batik Lebak dalam ragam rancangan dengan sentuhan modern.
Koleksi busana karya para santi Pondok Pesantren Roudlotul Huda dan peserta Fashion Bootcamp 2020 tersebut berkesempatan ditampilkan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten yang diselenggarakan secara virtual pada awal Desember 2020 lalu.
Wignyo Rahadi mengatakan bahwa pesantren mempunyai andil cukup besar dalam proses menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan religius di bidang usaha fesyen.
“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memunculkan potensi dan meningkatkan keahlian santri dan alumni pesantren agar semakin terampil, inovatif dan kreatif, serta mampu menghasilkan produk fesyen yang berkualitas tinggi, baik secara desain maupun kualitas jahit,” papar Wignyo Rahadi dalam keterangan pers tertulisnya yang diterima chanelmuslim.com.
Wignyo menambahkan kegiatan ini diharapkan peserta lulusan pelatihan fesyen ini telah siap terjun di industri fesyen dengan menjadi wirausaha muda di bidang fesyen yang berbasis santri.
“Sehingga dapat turut mendorong perkembangan sektor fesyen di tanah air serta meningkatkan perekonomian Indonesia,’ tutupnya. [jwt/rilis]