ChanelMuslim.com – MUFFEST 2021 digelar dengan konsep hybrid. Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 akan berlangsung pada 18-28 Maret 2021 dengan mengangkat tema “Recovery for Fashion Industry”.
Di tengah terpaan pandemi Covid-19 secara global, menurut State of Gobal Islamic Economy Report 2020/2021, tahun lalu nilai belanja produk pakaian muslim ikut terdampak dan turun 2,9% menjadi $268 milyar atau senilai Rp3,9 triliun.
Baca Juga: Muffest 2021 Segera Digelar di 4 Kota Besar Indonesia
MUFFEST Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki saat opening ceremony Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 pada Kamis (18/03/2021) di Jakarta.
Menurutnya, angka itu diprediksi pulih di 2021 dan terus tumbuh hingga 2024. Sektor fesyen muslim di tanah air yang terdampak pandemi turut mempengaruhi ekonomi nasional.
“Terakhir, MUFFEST 2020 sukses digelar dengan menghadirkan 400 exhibitors, fashion show dari 117 desainer ternama tanah air, serta berhasil menarik 54.671 pengunjung dan menghasilkan transaksi retail senilai Rp43,7 miliar. Saya kira ini pencapaian yang sangat baik dan patut kita apresiasi bersama,” ujarnya.
Kali ini, Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Dyandra Promosindo selaku Professional Exhibition Organizer (PEO) kembali menghadirkan perhelatan MUFFEST 2021 untuk turut membantu pemulihan ekonomi nasional melalui sektor fesyen muslim. MUFFEST 2021 mengusung tema “Recovery for Fashion Industry” berlangsung pada 18 – 28 Maret 2021.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan pandemi global menuntut para pelaku usaha fesyen muslim untuk dinamis beradaptasi dengan perubahan untuk tetap bertahan di masa krisis.
Dengan hadirnya MUFFEST 2021, diharapkan dapat menjadi platform yang membantu pelaku industri fesyen muslim untuk mulai memulihkan bisnis secara estafet.
“Kami mengupayakan MUFFEST tetap terselenggara untuk membantu pelaku fesyen muslim. Bukan berarti mengabaikan pandemi yang belum berakhir, dan kita respek terhadap peraturan pemerintah. Namun, kita harus bisa survive, berusaha, bergerak, untuk menjalankan roda ekosistem fesyen nasional,” katanya.
MUFFEST 2021 untuk pertama kalinya diselenggarakan secara hybrid di lima kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bandung sebagai solusi di tengah pandemi dengan turut membantu keberlangsungan pelaku bisnis fesyen di Indonesia, mulai dari desainer hingga UMKM.
Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, ikut menegaskan bahwa Dyandra Promosindowa dengan adanya MUFFEST ini akan tercipta suatu gerakan yang kuat dalam membangkitkan semangat positif dan optimisme bagi seluruh ekosistem industri fashion muslim dari situasi pandemi ini.
”Untuk pertama kalinya, MUFFEST akan menyuguhkan konsep pameran hybrid yang berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Inovasi ini sangat mengedepankan teknologi digital serta dapat memudahkan proses bisnis saat ini.
Kami berupaya untuk mendukung pelaku usaha lokal dan desainer dalam negeri dalam mempromosikan produknya secara nasional, melalui penyelenggaraan MUFFEST yang hadir di berbagai kota besar,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa MUFFEST memberi kesempatan pelaku kreatif untuk mempresentasikan karyanya dan mengembangkan sisi bisnis dengan konsep branding, promosi, dan penjualan.
MUFFEST 2021 juga mengajak pelaku dan konsumen untuk lebih mempunyai tanggung jawab melalui konsep sustainable serta menggaungkan kembali gerakan cinta produk Indonesia. Sejalan dengan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah.
MUFFEST 2021 akan menghadirkan exhibition yang memperkuat konsep ritel atau B2C (Business to Customer), fashion show yang menampilkan karya-karya dari desainer busana muslim kebanggaan tanah air, serta didukung dengan kegiatan yang inspiratif dan interaktif, antara lain talkshow dan fashion presentation.
“Acara ini diharapkan dapat menciptakan suatu gerakan yang kuat dalam membangkitkan semangat positif dan optimisme bagi seluruh ekosistem industri fesyen muslim pada situasi pandemi seperti ini,” tutupnya.[ind/Walidah]