• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 8 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fashion

Greenwashing Menurut Aktivis Iklim

Agustus 12, 2021
in Fashion
Greenwashing Menurut Aktivis Iklim

Greenwashing Menurut Aktivis Iklim (foto: pixabay)

73
SHARES
565
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Strategi Greenwashing menurut aktivis iklim Greta Thunberg tengah dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di industri fashion.

Greta mengatakan bahwa perusahaan fast fashion menggunakan strategi “greenwashing” untuk mengambil simpati para konsumen.

Greenwashing adalah strategi komunikasi atau pemasaran satu perusahaan (dalam hal ini industri fashion) untuk memberikan citra yang ramah lingkungan, baik dari segi produk, nilai, maupun tujuan perusahaan tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang berdampak bagi kelestarian lingkungan.

Dalam sebuah unggahan di media sosial Instagram, Thunberg menampilkan foto dirinya untuk sampul edisi pertama Vogue Scandinavia.

Dalam keterangan unggahan tersebut, Thunberg berbicara tentang kontradiksi antara mode produksi massal dan fesyen keberlanjutan.

“Banyak yang membuat seolah-olah industri fesyen mulai mengambil tanggung jawab, dengan menghabiskan jumlah fantasi pada kampanye di mana mereka menggambarkan diri mereka sebagai ‘berkelanjutan’, ‘etis’, ‘hijau’, ‘netral iklim’ dan ‘adil’,” tulis Thunberg, Rabu (11/8).

Baca juga: Kontribusi Ria Miranda dalam Kampanye Sustainable Fashion

Greenwashing Menurut Aktivis Iklim

“Tapi mari kita perjelas, hampir tidak pernah sungguh-sungguh ada (ramah lingkungan) selain murni ‘greenwashing’.

“Anda tidak dapat memproduksi fesyen secara massal atau mengkonsumsi produk berkelanjutan karena dunia (fesyen) saat ini dibentuk tidak benar-benar untuk itu.

“Itulah salah satu dari banyak alasan mengapa kita membutuhkan perubahan sistem.”

Thunberg kemudian menjelaskan bahwa industri fesyen adalah penyumbang besar terjadinya keadaan darurat iklim dan ekologi.

“Belum lagi dampaknya terhadap pekerja dan komunitas yang tak terhitung jumlahnya yang dieksploitasi di seluruh dunia agar beberapa orang dapat menikmati mode cepat, dan mereka hanya memperlakukan mode ini sebagai sekali pakai saja,” ujar Thunberg.

Dalam wawancaranya untuk Vogue Scandinavia, dia juga menjelaskan bahwa terakhir kali dia membeli produk fesyen adalah tiga tahun yang lalu.

“Dan itu adalah barang bekas. Seringkali saya hanya meminjam sesuatu dari orang yang saya kenal,” ujar dia.

Baca Juga: Dukung Sustainable Fashion, Universitas Ciputra Surabaya Luncurkan Karya Bertema Ecocreate

Salah Paham terhadap Aktivis Iklim

Dilansir dari The Guardian, Thunberg menambahkan bahwa ada kesalahpahaman seputar sikap para aktivis. Menurut dia, banyak orang berpendapat bahwa aktivis iklim memiliki pendapat negatif dan pesimis tentang kondisi iklim dunia.

Citra yang nampak pada aktivis iklim disebut Thunberg sebagai pihak yang paling suka mengeluh masalah iklim dan lingkungan dan bertindak sebagai penyebar ketakutan.

“Tidak begitu, justru sebaliknya, kami melakukan ini karena kami berharap bahwa kami akan dapat membuat perubahan yang diperlukan,” ujar Thunberg.

Gambar sampul majalah Vogue Skandinavia itu menampilkan Thunberg seolah-olah tengah berada di hutan sambil membelai seekor kuda.

Foto bernuansa surealis fantasi itu diambil oleh fotografer Alexandrov Klum. Vogue Scandinavia sendiri dipimpin oleh Rawdah Mohamed, wanita berhijab pertama yang menjadi editor di majalah mode barat.

Tags: Greenwashing Menurut Aktivis Iklim
Previous Post

Sedang Mengalami Istidraj

Next Post

Mental Kerupuk

Next Post
Mental Kerupuk

Mental Kerupuk

tips membersihkan

Tips Membersihkan Karpet Tanpa Vacuum Cleaner

golden age

Golden Age, Masa Keemasan bagi Anak

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga