ChanelMuslim.com – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan bahwa rencana bantuan kredit modal kerja sebesar Rp2 juta masih dalam proses pembahasan. Bantuan itu adalah kredit lunak yang terutama ditujukan untuk pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang ingin berusaha dan ibu rumah tangga yang melakukan usaha mikro. Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati memberikan catatan mengenai kebijakan tersebut.
“Pertama, skema stimulus ini harus jelas. Bagaimana mengidentifikasi calon penerima stimulus, bagaimana outstanding dari kredit tanpa bunga tersebut, dan bagaimana prosedur penyalurannya,” ujar Anis, Kamis (13/8).
Menurut Anis, pemerintah harus dapat mengontrol dan mengevaluasi setiap mata anggaran yang dikeluarkan secara berkala.
“Harus dipastikan bahwa pemberian kedua stimulus ini tepat sasaran dan sesuai dengan tujuannya, baik itu sebagai modal kerja ataupun BLT,” tambah Ibu dari 8 anak ini.
Kedua stimulus ini, menurut Anis, adalah program yang menarik sekaligus memunculkan banyak polemik kecemburuan karena jumlah pemberian stimulus ini pasti terbatas, sementara di masyarakat, kriteria sebagaimana disampaikan tersebut jumlahnya sangat banyak.
“Harus jelas berapa jumlah dana yang akan digelontorkan Pemerintah terkait 2 stimulus ini dan bagaimana prosedur penyalurannya,” kata Anggota Komisi XI F-PKS DPR RI dari Dapil Jakarta Timur tersebut.
Anis juga menyampaikan, perlu diperhatikan dan ditekankan juga bahwa penerima stimulus dari Pemerintah jangan sampai hanya dinikmati sebagian orang saja.
“Jangan sampai satu orang bisa menerima beberapa stimulus, sementara yang lainnya tidak menerima sama sekali padahal berhak,” kritiknya.
Anis menegaskan bahwa program-program stimulus ini harus dipastikan kembali sebagai penyelamat perekonomian Indonesia.
“Harus kembali dipastikan bahwa program-program stimulus tersebut dapat menyelamatkan atau setidaknya membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik dari sisi peningkatan daya beli masyarakat, menciptakan usaha mikro baru, dan meningkatkan UMKM yang sudah ada,” tutupnya.[ind]