ChanelMuslim.com – Korupsi bisnis sendiri. Bulan lalu, saya dan tim diminta menangani sebuah usaha yang lumayan sudah maju, tapi karena ada perubahan manajemen, owner-nya sekalian meminta ada perbaikan.
Teman saya sebagai CEO bayangan, dan saya sebagai CFO bayangan bagi manajemen yang baru.
Tahap awal, saya minta laporan penjualan. Bisnis dia bisa menjual dengan harga yang 2-4 kali lipat lebih mahal daripada usaha sejenis.
Kebetulan, saya pernah handle perusahaan sejenis jadi tahu hitungannya. Biayanya cuma 20%-25% lebih mahal daripada usaha sejenis. Jadi untung bersihnya lebih besar.
Harga pokoknya saya lihat sekilas masih bisa dihemat lagi karena kita sudah tahu supplier yang lebih murah. Wah, perusahaan kaya gini bisa untung gede nih.
Tapi kenapa masih suka ada masalah keuangan sih di perusahaan ini? Pengakuan dari karyawannya, sekarang rekening cuma tinggal dikit.
Oke kalau kas cuma sedikit, coba lihat daftar piutang, ternyata masih ada 4M piutang yang belum ditagih. Langkah pertama, tagih dulu dong duit segar 4M itu.
Berapa sih gaji si owner? 100 juta Pak. Owh… oke… kayanya sih masih aman.
Baca Juga: Dulu Presiden Mexico Melakukan Korupsi
Korupsi Bisnis Sendiri
Tapi setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata si owner ngambil uang 100 juta per bulan. Plus kadang ngambil uang suka-suka kalau lagi ada perlu.
Terakhir, karyawan laporan kalau owner ngambil uang 500 juta dari perusahaan grup.
Owh… oke. Kalau gitu kami mundur aja. Nggak bisa bantu perusahaan ini kalau owner-nya nggak niat untuk membesarkan perusahaan. Kami anggap owner ngambil uang seenaknya sendiri sebagai K-O-R-U-P-S-I.
Lho, kenapa disebut korupsi? itu kan perusahaan dia sendiri. Terserah dia dong.
Memang betul itu perusahaannya sendiri dan dia punya kewenangan untuk ambil uang. Tapi, bukankah dia sendiri sudah menetapkan gaji 100 juta/bulan.
Lalu, apa namanya kalau seenaknya ngambil 500 juta tanpa bilang sama karyawannya sendiri? Yang seperti ini kan bikin susah manajemen karena bisa merusak perencanaan bisnis.
Tapi kan kalaupun perusahaannya bangkrut, yang rugi kan dia sendiri, risiko sendiri.
Nggak juga dong…. kalau perusahaan dia bangkrut yang rugi dirinya sendiri sebagai owner, supplier-nya, karyawannya dan konsumennya juga.
Masih mau korupsi dari bisnis sendiri?
Riwayat Penulis:
Ahmad Gozali sudah belajar Financial Planning langsung dari pelopornya di Indonesia sejak masih duduk di bangku kuliah. Sempat menjadi PNS setelah menuntaskan pendidikan di bidang akuntansi dan fokus sebagai finasial planner di Safir Senduk & Rekan sejak 2003 sampai 2010.
Menangani banyak sekali kasus yang berkaitan dengan keuangan keluarga, keuangan syariah, haji, pendidikan anak, asuransi dan pensiun.
Berpengalaman dalam memberikan seminar dan pelatihan untuk publik maupun karyawan perusahaan baik untuk pengelolaan gaji , persiapan pensiun, maupun pengelolaan golden shake hand.
Pada tahun 2011 Gozali mendirikan Zelts Consulting, konsultan independent finansial planner yang memberikan jasa konsultasi bagi klien individu maupun jasa training dan pelatihan untuk perusahaan yang ingin memberikan edukasi finansial bagi karyawannya.
Sesuai dengan nama Zelts yang berarti emas, perusahaan ini memberikan edukasi bahwa setiap orang memiliki golden opportunity untuk bisa sejahtera. Salah satu buku yang pernah ia tulis berjudul Habiskan Saja Gajimu![ind]