ChanelMuslim.com- Krisis kesehatan dan ekonomi yang melemahkkan negeri ini, boleh jadi bukan satu-satunya keadaan yang memprihatinkan. Ada keprihatinan lain yang juga tak kalah besarnya.
Ada dua fenomena “prank” yang sempat menghebohkan baru-baru ini. Prank merujuk pada kabar peristiwa besar secara nasional tapi ternyata hanya pepesan kosong alias hanya kabar burung.
Peristiwa pertama yang sempat bikin heboh rakyat terjadi sekitar sebulan lalu. Dikabarkan bahwa akan ada demo besar di istana yang diistilahkan sebagai “end game”.
Istilah ini menariknya menjadi terkenal karena pernah dijadikan judul dalam film holywood. Dari istilah ini saja, tampak bahwa gembar-gembor aksi seperti mainan atau candaan. Dan sangat tidak masuk akal bagaimana mungkin sebuah aksi besar dilakukan dalam suasana penyekatan atau PPKM darurat.
Sayangnya, pemerintah sudah terlanjur panik. Tidak kurang sekaliber Menkopolhukam bereaksi begitu serius. Beliau menjelaskan siapa di belakang para aksi massa besar itu. Dan, aksi end game tidak pernah terjadi.
Peristiwa kedua terjadi baru-baru ini di Sumsel. Sebuah kabar menyebutkan bahwa ada warga yang ingin menyumbang dengan jumlah besar melalui Kapolda Sumsel. Dan sumbangan super besar itu dilakukan secara simbolik di kantor markas penegak hukum. Disiarkan secara terbuka.
Hingga tulisan ini dibuat, sumbangan yang menyebut angka 2 trilyun rupiah itu belum terjadi. Bagaimana mungkin peristiwa yang mungkin menjadi “bohong besar” itu terjadi justru di markas penegak hukum tertinggi di daerah itu.
Rakyat Indonesia mungkin hanya bisa menyebut dua peristiwa itu sebagai berita musibah: inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Musibah yang akhirnya mempermalukan karakter bangsa di mata dunia.
Dua peristiwa “prank” itu pula menyulut keprihatinan bersama. Betapa rapuhnya negeri ini. Betapa rapuhnya keamanan nasional negeri ini.
Sebuah keprihatinan yang terpaksa ditelan pahit oleh rakyat di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang entah sampai kapan akan berakhir. [Mh]