ChanelMuslim.com- Ada pemandangan lain dari Jakarta satu pekan terakhir ini. Yaitu, konflik segitiga antara pemerintah, pengusaha, dan buruh.
Awalnya, buruh di Jakarta berunjuk rasa lantaran kenaikan UMR mereka begitu minim. Hanya sekitar tiga puluh ribuan rupiah.
Hal ini terjadi karena aturan itu merujuk pada Undang-undang Ciptaker yang hanya menaikan upah buruh hanya sekitar nol koma sekian persen. Sangat minim. Padahal, di tahun covid lalu, UMR mereka tidak mengalami kenaikan.
Anies Baswedan pun menyambut unjuk rasa buruh. Ia menaikkan UMR sekitar lima persen. Angka ini sebenarnya masih di bawah kenaikan dua tahun sebelumnya yang sekitar delapan persen.
Asosiasi pengusaha pun menolak. Mereka berencana melakukan gugatan terhadap keputusan Anies itu. Tapi, ucapan kenaikan itu sudah terlanjur didengar pihak buruh. Bukan hanya di Jakarta, bahkan di seluruh Indonesia.
Menyusul kemudian, aksi unjuk rasa ribuan buruh terjadi di Provinsi Banten. Mereka menuntut kenaikan upah seperti yang disampaikan Gubernur DKI itu.
Seolah tuntutan mereka mengatakan, “Kalau DKI bisa menaikan lima persen, kenapa di Banten tidak.”
Boleh jadi, tak lama lagi akan menyusul aksi buruh di daerah-daerah lain. Mereka akan merujuk apa yang dilakukan pemerintah daerah DKI Jakarta yang masih disengketakan itu.
Dengan kata lain, meskipun masih dalam sengketa, kenaikan upah di Jakarta akan menjadi rujukan buruh di semua daerah.
Ada pihak yang menuduh Anies memainkan isu politik di upah buruh. Tuduhan ini pun mengarah kepada momen jelang Pilpres yang sudah mulai terasa akhir-akhir ini.
Tuduhan itu sah-sah saja. Karena politik memang tentang persepsi. Dan Anies telah sukses memainkan persepsi tentang dirinya. Tak jadi soal jika keputusannya itu akhirnya dianulir pengadilan nantinya.
Kini buah simalakama berada di tangan pemerintah pusat. Kalau yang didukung buruh, boleh jadi akan dinilai melanggar undang-undang. Tapi kalau yang didukung pengusaha, momen Pilpres bisa merugikannya di mata wong cilik. Karena buruh juga wong cilik yang punya potensi besar suara.
Inilah sebuah pertarungan tingkat tinggi. Sebuah percaturan politik yang tengah dimainkan sejumlah pihak. Kita tunggu saja siapa yang akan menjadi pemenang. [Mh]