ChanelMuslim.com – Sebuah rancangan resolusi termasuk kata-kata tentang perang melawan kebencian anti Muslim disahkan pada sesi pleno Majelis Parlemen OSCE (OSCE-PA), menurut kepala delegasi OSCE-PA Turki.
Baca juga: Pakar PBB Sebut Kebencian Anti Muslim Meningkat Jadi ‘Proporsi epidemi’
Berbicara tentang sesi pleno dua hari OSCE-PA, yang dimulai Senin di ibukota Austria, Wina, Selami Altinok mengatakan pemilihan OSCE-PA dan pejabat komite umum diadakan dan hal-hal mendesak dari komite juga dibahas.
Mengenai resolusi seorang anggota parlemen AS tentang antisemitisme dan xenofobia, Turki dan Azerbaijan keberatan dengan tidak adanya ekspresi tentang perang melawan Islamofobia dan penggunaan kata “genosida” dengan cara yang akan menyebabkan kesalahpahaman.
Dengan kerja sama anggota parlemen AS, teks proposal diubah setelah keberatan dari anggota parlemen Turki dan Azerbaijan diperhitungkan oleh komite.
“Dalam teks, kami menempatkan frase memerangi kebencian anti-Muslim. Kami menghapus kesalahpahaman tentang genosida. Memang, kami memastikan bahwa rancangan resolusi disahkan pada sesi pleno seperti yang diinginkan oleh Turki dan dunia Islam,” katanya.
Mosi tersebut, yang tidak ditentang oleh siapa pun, disahkan dengan suara bulat, katanya, seraya menambahkan Azerbaijan dan Turki memberikan contoh kerja sama yang baik dalam hal ini.
Pengesahan draf amandemen pada sidang paripurna merupakan salah satu pencapaian terpenting pertemuan tersebut, tambahnya.
Sementara itu, tim yang akan memimpin OSCE-PA selama satu tahun terpilih pada pertemuan tersebut, katanya, seraya menambahkan anggota parlemen Kazakh, yang juga didukung Turki, adalah salah satu wakil presiden baru.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (Inggris: Organization for Security and Co-operation in Europe) (OSCE) merupakan organisasi antarpemerintah keamanan terbesar di dunia. Tujuannya meliputi masalah seperti pengontrolan senjata, hak asasi manusia, kebebasan pers, dan pemilihan adil. Kebanyakan dari 3.500 stafnya melakukan kerja lapangan, dengan sekitar 10% di kantor pusat.
OSCE adalah sebuah organisasi ad hoc di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (Bab VIII), dan ditujukan pada peringatan awal, pencegahan konflik, manajemen krisis dan rehabilitasi setelah konflik. 56 Negara anggotanya berasal dari Eropa, Kaukasus, Asia Tengah dan Amerika Utara dan mencakup sebagian belahan bumi utara. Dibentuk selama Perang Dingin sebagai forum Timur-Barat.[ah/anadolu]