ChanelMuslim.com – Oreelf Land (Bag.2)
Baca Kisah Sebelumnya: http://Oreelf Land (Bag.1)
Priitt…
Suara pluit yang tiba-tiba berbunyi disela-sela kerumunan.
“Beri jalan untuk Ciwaw,” salah satu makhluk yang kupikir adalah prajurit mereka.
Para makhluk itu dengan sigap langsung membuka jalan untuk si Ciwaw dan prajuritnya.
“Siapa kamu dan dari mana asalmu?” suara cempreng itu membuatku ingin tertawa, suara yang lucu.
“Cepat beritahu kami!” seru salah satu prajuritnya.
Oreelf Land (Bag.2)
“Aku Amara,” mereka langsung memasang wajah bingung.
“Amara? makhluk apa itu?” tanya salah satu dari mereka.
“Aku Amara, bukan makhluk Amara” “Uhmm… maksduku, namaku Amara.”
“Amara darimana asalmu?” tanya makhluk yang tak bersayap, dilihat-lihat dia satu-satunya yang berbeda dari yang lain. Mungkin dia pemimpin para makhluk oren ini, batinku.
“Hei! kamu belum menjawab pertanyaanku”
“Uhm… aku dari Bumi”
“Bumi?? tempat apa itu”
‘Duh mereka tidak tahu Bumi, apa disini tidak ada pelajaran tentang Bumi?’ batinku
“Huh, lupakan itu, biar kita saja yang cari tahu”
“Siap Ciwaw!!” ucap salah satu prajurit dengan tegas.
“Bawa dia ke Castle, sekarang!” dengan sigap mereka langsung membawaku ke tempat itu.
Sesampainya disana mereka membawaku ke tempat yang sangat megah, dengan nuansa oren yang bercampur dengan putih.
“Tempat apa ini?” tanyaku.
“Ini adalah ruangan Ciwaw” jawab salah satu prajurit yang membawaku tadi.
Di tempat itu, aku dijamu dengan makanan yang bercampur madu. Ternyata mereka juga memiliki koki yang handal.
Hampir setengah jam aku menunggu di ruangan ini. Aku juga bingung untuk apa aku menunggu dan siapa yang harus aku tunggu.
Tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka lebar menampakkan tiga makhluk yang berjalan ke arahku. Salah satu dari mereka adalah Ciwaw, ketua para makhluk itu.
Dia duduk di depanku dengan dua penjaga di belakangnya.
“Apa tujuanmu ke sini, Amara?” tanya Ciwaw dengan nada yang tegas.
“Aku juga bingung, kenapa aku disini setelah kejadian tadi dan aku tidak bertujuan untuk kesini” aku memperjelas agar dipahami.
“Kejadian tadi? Apa maksudmu?” tanya Ciwaw dengan wajah kebingungan.
“Ya, kejadian saat aku mendengar suara,” aku semakin memperjelas, tapi pemimpin ini tidak juga memahami apa yang aku jelaskan.
Akhirnya aku bercerita dari awal kejadian sampai dibawa ke Castle.
“Kau bermain basket, Amara?” tanya Ciwaw dengan pertanyaan yang tidak aku duga.
“Oh, iya” aku jawab singkat.
“Apakah kamu ingin kembali ke tempat asalmu?” tanya Ciwaw kembali.
“Jelas aku ingin kembali, apa kamu bisa menolongku?” tanyaku penuh harap.
Bersambung…
Ditulis oleh Namira Najwa A, santri kelas 1 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)