ChanelMuslim.com – Menulis rilis atau reportase merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi pemula. Dalam pelatihan “Upgrade Your Writing Skill”, Sabtu (28/11/2020), Jurnalis Chanelmuslim.com Indah Puspita Rukmi menjelaskan dengan rinci apa saja kesalahan yang kerap muncul dalam penulisan reportase.
Pertama, penulis tidak memahami kaidah bahasa. Banyak penulis, kata Indah, yang tidak memahami kaidah bahasa seperti struktur kalimat, ejaan, dan kata hubung.
“Hal ini menyebabkan rilis yang dihasilkan tidak dapat dipahami oleh pembaca. Solusinya, pelajari lagi PUEBI dan banyak berlatih,” ujar Redaktur ChanelMuslim.com, Indah Puspita Rukmi.
PUEBI adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Aplikasinya tersedia secara online dan mudah didapatkan atau diunduh.
Selain kaidah bahasa, penguasaan materi liputan juga mutlak diketahui oleh penulis atau reporter.
“Setidaknya, pelajari istilah-istilah yang terkait dengan tema materi sehingga akan membantu dalam penulisan reportase. Penulis yang memahami tulisannya akan mudah menyampaikan pesan kepada pembaca,” tambah alumnus Universitas Indonesia itu.
Seringkali, reporter hanya mengambil angle atau sudut pandang seremonial acara, bukan substansi acara.
“Ini poin yang kerap kali terjadi dalam penulisan rilis. Penulis terjebak pada seremonial ketimbang inti acara. Sebaiknya, fokuskan dulu penulisan pada inti acara dan jadikan seremonial sebagai latar tulisan, sesuai dengan teori piramida terbalik dalam jurnalistik,” ungkapnya.
Seorang reporter sebaiknya juga memiliki kosakata yang variatif. Pemilihan diksi yang berulang akan menyebabkan tulisan kurang menarik.
Terakhir, Indah menegaskan tentang koherensi antara judul dan lead. Lead atau paragraf awal dalam tulisan reportase sebaiknya berisi penjelasan mengenai judul.
“Jadi di zaman serba cepat dan banyak yang membaca media online, pembaca dapat menebak gambaran isi tulisan dengan membaca judul dan lead,” katanya.
Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari workshop “Menulis Rilis Semudah Tersenyum” yang diadakan ChanelMuslim.com beberapa waktu lalu. Pelatihan diadakan melalui aplikasi virtual dan dihadiri oleh 15 peserta dari berbagai kota di Indonesia dan juga Malaysia.[ind]